Tiba-Tiba Panglima TNI Minta Maaf ke Seluruh Rakyat Indonesia, Ternyata Ini Alasannya

Tiba-Tiba Panglima TNI Minta Maaf ke Seluruh Rakyat Indonesia, Ternyata Ini Alasannya

Tiga pelaku penculikan dan penganiayaan Imam Masykur, yaitu anggota Paspampres Praka Riswandi Manik (RM) dan dua anggota TNI AD, yaitu Praka J dan Praka HS--

Panglima TNI - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono tiba-tiba menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Panglima TNI melalui Komisi I DPR RI saat sesi penutupan rapat kerja bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI beserta TNI AD, TNI AL, dan TNI AU di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 6 September 2023.

Permintaan maaf yang disampaikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kepada rakyat Indonesia karena ulah prajuritnya yaitu, anggota Paspampres Praka Riswandi Manik, Praka HS dan Praka J.

Tiga prajurit TNI tersebut telah melakukan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan hingga tewas terhadap warga Aceh Imam Masykur.

"Permohonan maaf saya atas nama prajurit TNI terhadap kejadian penganiayaan yang mengakibatkan Imam Masykur terbunuh oleh anggota TNI. Saya selaku pimpinan mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, saya sampaikan melalui Komisi I," katanya usai rapat Rabu, 5 September 2023.

Laksamana Yudo pun mengakui tiga prajurit TNI tersebut memang melakukan kesalahan sehingga harus dihukum berat, sebagaimana pelanggaran pidana berat yang dilakukan pul oleh ketiga pelaku.

BACA JUGA:

"Saya sudah komitmen kemarin kan sudah saya sampaikan dihukum maksimal seberat-beratnya pasal berapa yang bisa dikenakan," ucapnya.

Dia juga memastikan penyidikan kasus prajurit TNI yang terlibat penculikan, pemerasan, serta penganiayaan itu dilaksanakan secara transparan dan dapat diakses secara terbuka oleh publik.

"Dan ini tidak ada ditutup-tutupi, jadi ingat pengadilan militer, proses hukum militer, tidak ada yang ditutup-tutupi," katanya.

Dalam memastikan transparansi penanganan kasus tersebut, Yudo pun mempersilakan media dan masyarakat untuk ikut mengawasi langsung jalannya persidangan.

"Nanti akan dibuat sidang terbuka walaupun pengadilan militer, tapi sidang-nya terbuka untuk umum. Jadi silakan melihat bagaimana proses sidang-nya," ujarnya.

Terakhir, Yudo menyatakan membuka diri untuk bertemu dengan pihak keluarga korban, namun untuk saat ini dirinya tengah disibukkan dengan pengamanan jalannya KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: