Menag Yaqut Bilang Jangan Pilih Capres Pemecah Belah, Tokoh NU: Kalau Mau Serang Anies Gak Usah Sungkan

Menag Yaqut Bilang Jangan Pilih Capres Pemecah Belah, Tokoh NU: Kalau Mau Serang Anies Gak Usah Sungkan

Menag Yaqut Cholil Qoumas (dok Kemenag) --

Tokoh NU Sindir Menag Yaqut - Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar merespon Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengimbau agar tidak mendukung calon presiden yang pernah menggunakan agama sebagai alat politik. 

Gus Umar meminta Yaqut agar tidak menyebar narasi tersebut. Dia juga meminta Yaqut agar tidak menjadikan jabatan Menag untuk politik.

"Pak menag tolong jangan jadikan kemenag menjadi alat politik untuk serang capres tertentu berhentilah bikin narasi seperti ini. Semua capres bawa-bawa agama. Apa perlu kita buktikan?," kata Gus Umar. 

Gus Umar menilai, apa yang disampaikan Menag Yaqut tak lain untuk menyindir Anies Baswedan. 

"Kalau mau serang Anies sebut nama saja gak usah sungkan," kata Gus Umar. 

Gus Umar mengatakan, narasi Menag Yaqut itu bisa membuat asumsi liar dan terjadi fitnah.

"Sebagai menteri agama narasi anda tentang siapa penghianat itu jelas bikin asumsi dan bisa jadi fitnah. Jadilah menag yang wise bung," tuturnya. 

BACA JUGA:

Menag Yaqut: Jangan Pilih Capres Pemecah Belah


Menteri Agama yang juga Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas-GP Ansor-Twitter

Menag Yaqut meminta masyarakat agar selalu mengecek rekam jejak para calon presiden. Jika pernah menggunakan agama sebagai alat dalam berpolitik, maka dia mengimbau agar tidak dipilih sebagai capres. 

"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," kata Menag Yaqut, dilansir Antara, Senin 4 September 2023. 

Menurut Yaqut, agama itu datang untuk menebar rahmat bagi alam semesta. Untuk itu umat Islam harus menebar Islam yang rahmatan lil'alamin. 

"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil Islami, tok," ujat Yaqut.

Karena itu pemimpin yang ideal, menurutnya,  harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: