Miris, Satu Keluarga di Bengkulu Meninggal Akibat DBD

Miris, Satu Keluarga di Bengkulu Meninggal Akibat DBD

Waspada, Kenali gejala dbd sejak dini, jangan sampai terlambat--unsplash.com

Meninggal Akibat DBD - Peristiwa miris terjadi di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Empat orang dalam satu keluarga meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD).

Terkait kasus tersebut, Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo mengatakan pihaknya akan mengumpulkan data dan informasi terkait dugaan satu keluarga meninggal dunia akibat DBD.

"Kemungkinan hari Rabu (23/8) kita kedatangan tamu dari Tim Kelompok Kerja Vektor DBD Kemenkes RI," katanya, Minggu, 20 Agustus 2023.

Menurut dia, pihak Kemenkes RI ke Mukomuko karena ada kejadian luar biasa (KLB) di daerah ini, yakni satu keluarga meninggal dunia yang diduga akibat DBD.

Dia mengatakan, meskipun hasil pemeriksaan medis di daerah ini, hanya satu dari empat orang dalam satu keluarga di daerah yang meninggal tersebut positif DBD, tetapi mereka menilai kejadian di daerah ini KLB.

Satu keluarga yang meninggal dunia tersebut, yakni Firmasyah (65), Rislaini (56), Herwilin (34), dan satu bayi yang masih dalam kandungan Herwilin.

 BACA JUGA:

Namun dari sebanyak empat orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia tersebut, satu orang yang dinyatakan positif DBD, satu orang suspect DBD, dan dua orang negatif DBD.

Kendati demikian, katanya, mereka telah menilai kejadian di daerah ini KLB karena ada kasus kematian. Dan mereka menilai satu rumah tersebut keluhannya itu.

Kemudian, katanya, mereka menganggap KLB karena ada kematian dalam satu keluarga akibat DBD tetapi belum sempat terperiksa.

Terkait upaya yang telah dilakukan oleh dinas kesehatan dalam menangani kasus DBD di wilayah Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, katanya, dengan melakukan Penyelidikan epidemiologi (PE) di lokasi rumah warga yang dinyatakan positif DBD.

Selain itu, katanya, dinkes dibantu pihak kepolisian resor melakukan pengasapan atau fogging massal di lokasi rumah warga yang meninggal akibat DBD guna memberantas vektor DBD di wilayah tersebut.

Kemudian, instansinya meminta partisipasi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit DBD di lingkungan masing-masing.

 BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: