KPK Mulai Garap Sejumlah Pejabat Basarnas dan Manager Oporasional Bank Mandiri KCP Angkasa Terkait Kasus Suap

KPK Mulai Garap Sejumlah Pejabat Basarnas dan Manager Oporasional Bank Mandiri KCP Angkasa Terkait Kasus Suap

Gedung Merah Putih KPK. (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)--

KPK Garap Pejabat Basarnas - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Kepala Bagian (Kabag) Pengadaan Barang dan Jasa Basarnas Dody Setiawan Suwondo.

Pemanggilan Dody oleh KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada tahun 2021-2023.

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, atas nama Dody Setiawan Suwondo selaku Pegawai Negeri Sipil pada Basarnas dan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 8 Agustus 2023.

Selain itu penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat Basarnas antara lain Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sarana dan Prasarana Basarnas Aditya Dwi Setiarto, Analis Kuangan Biro Umum Kantor Pusat Basarnas Devy Hidayanti, dan Analis Kuangan Biro Umum Kantor Pusat Basarnas Feri Satriadi.

Penyidik KPK juga turut memanggil Manager Operasional Bank Mandiri KCP Angkasa Lis Risnawati untuk dimintai keterangan dalam perkara tersebut.

Meski demikian Ali belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai keterangan apa saja yang digali penyidik dari para saksi tersebut.

BACA JUGA:

Lebih lanjut Ali menerangkan penyidikan kasus tersebut dilakukan dengan berkoordinasi bersama Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI karena kasus dugaan korupsi di Basarnas melibatkan personel aktif TNI.

Hingga saat ini KPK dan Puspom TNI telah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut, yakni Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi (HA) dan Koorsmin Kabasarnas Letkol Adm Afri Budi Cahyanto (ABC).

Kemudian Komisaris Utama PT. Multi Grafika Cipta Sejati (MGCS) Mulsunadi Gunawan (MG), Direktur Utama PT IGK (Intertekno Grafika Sejati (IGK) Marilya (MR), dan Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama (KAU) Roni Aidil.

Kasus dugaan korupsi suap di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tersebut berawal pada tahun 2021, saat itu Basarnas melaksanakan beberapa tender proyek pekerjaan yang diumumkan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Basarnas yang dapat diakses oleh umum.

Kemudian pada 2023, Basarnas kembali membuka tender proyek pekerjaan, yakni pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan dengan nilai kontrak Rp9,9 miliar, pengadaan Public Safety Diving Equipment dengan nilai kontrak Rp17,4 miliar dan pengadaan ROV untuk KN SAR Ganesha (tahun jamak 2023-2024) dengan nilai kontrak Rp89,9 miliar.

Untuk memenangkan proyek tersebut, kemudian Mulsunadi Gunawan, Marilya, dan Roni Aidil melakukan pendekatan pribadi kepada Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi dan Koorsmin Kabasarnas Letkol Adm Afri Budi Cahyanto.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: