Banjir dan Longsor di Korsel Tewaskan 35 Orang, KBRI: Tak Ada Korban WNI

Banjir dan Longsor di Korsel Tewaskan 35 Orang, KBRI: Tak Ada Korban WNI

Petugas pemadam kebakaran melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban tanah longsor akibat hujan deras di Yecheon, Korea Selatan, Sabtu (15/7//2023). -Yonhap -REUTERS via ANTARA

Banjir dan Longsor di Korsel Tewaskan 35 Orang, KBRI: Tak Ada Korban WNI - Bencana banjir dan longsor melanda hampir seluruh wilayah Korea Selatan (Korsel). Sebanyak 35 tewas dan 10 orang hilang akibat bencana yang disebabkan hujan deras 

Pihak berwenang setempat mengungkap sebanyak ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah yang rusak oleh hujan.

Kantor Pusat Penanggulangan Bencana dan Penyelamatan menyebut berdasarkan data hingga Minggu, 16 Juli 2023 pukul 06.00 waktu setempat, sebanyak 26 orang dilaporkan meninggal dunia akibat hujan deras yang melanda negara itu sejak minggu lalu. Sedangkan 10 lainnya masih dinyatakan hilang.

Jumlah korban meninggal kemudian bertambah, setelah ditemukannya 6 jenazah dari bus yang terjebak banjir di terowongan bawah tanah di pusat kota Osong.

Terowongan sepanjang 685 meter itu terendam banjir di Osong, provinsi Chungcheong Utara pada hari sebelumnya ketika sungai di dekatnya meluap setelah tanggul runtuh karena naiknya permukaan air akibat hujan lebat.

Pada Minggu pagi, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di terowongan bertambah menjadi tujuh orang dan diperkirakan meningkat dengan berlanjutnya operasi penyelamatan atas 15 kendaraan lain dan beberapa orang yang diyakini terjebak di dalam terowongan.

BACA JUGA:

Sebagian besar korban meninggal dunia dilaporkan berada di provinsi tenggara Gyeongsang Utara, dimana 17 orang tewas akibat longsor dan rumah roboh, serta sembilan orang lainnya masih hilang.

Salah seorang korban hilang dilaporkan di Busan, kata kantor itu. Selain itu ada tiga belas orang mengalami cedera akibat hujan deras di seluruh daerah.

Pada pukul 6 pagi, dilaporkan 7.540 orang dari 13 kota dievakuasi dari rumah-rumah mereka, termasuk 2.301 orang di Provinsi Chungcheong Utara, dan sebanyak 5.933 orang belum pulang ke kediaman masing-masih karena masalah keamanan, menurut keterangan otoritas.

Sebanyak 226 kasus kerusakan bangunan publik dan pribadi telah dilaporkan, termasuk 25 kasus jalan umum yang hancur atau tersapu air, 25 kasus tanggul sungai yang runtuh dan 33 rumah yang terendam banjir.

Hujan lebat juga menyebabkan 211 jalan ditutup, dan 10 diantaranya masih belum dapat digunakan hingga pukul 6 pagi.

Seluruh operasi kereta ditangguhkan, meski kereta peluru KTX masih beroperasi di beberapa rute.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: