Anies Baswedan: Warga Digusur yang Hilang Bukan Rumahnya, Tapi Harga Diri

Anies Baswedan: Warga Digusur yang Hilang Bukan Rumahnya, Tapi Harga Diri

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers sebelum ajang balapan Formula E jakarta 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (3/6/2023). ANTARA/Syaiful Hakim--

Anies Baswedan - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengatakan harga diri warga kampung raib tertelan penggusuran paksa.

Anies juga menyatakan, dirinya tidak pernah setuju untuk melakukan penggusuran.

"Kalau digusur yang hilang itu bukan rumahnya, yang hilang itu harga diri. Yang dihilangkan itu adalah rasa kehormatan sebagai warga, yang hilang itu masa depan, yang hilang itu adalah perasaan kalau kita bagian dari bangsa Indonesia," kata Anies di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 14 Juli 2023.

Contoh paling konkret adalah di Kampung Susun Akuarium. Sebelumnya, warga di sana kehilangan harga dirinya sebagai warga Jakarta. Bahkan KTP pun tidak punya.

Pernyataan Anies didukung oleh Ketua Rukun Tetangga 012/RW04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara Topas Juanda.

Topas mengatakan betul bahwa saat dipimpin Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memanusiakan manusia.

BACA JUGA:

"Saya sudah jadi manusia pak, alhamdulillah. 2017 sampai 2022 saya masih manusia, setelah itu belum jadi lagi. Kami di sini merasa kangen, rindu dipimpin oleh gubernur yang benar-benar mencari keadilan," kata Topas.

Sementara itu, Tokoh Ibu Kota Bidang Pemberdayaan Tahun 2020 Dharma Diani mengatakan ada 23 program permukiman kembali (resettlement) warga kampung melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak bergerak (stuck) setelah berganti gubernur.

"23 kampung yang menjalin program dengan Pemprov DKI itu, semuanya stuck tidak berjalan. 180 derajat berubah semua," kata Diani.

Saat ini warga kampung-kampung yang dijanjikan mendapat permukiman kembali sudah terkatung-katung nasibnya, seperti Kampung Kunir dan Kampung Bayam.

Diani mengatakan warga Kampung Kunir sudah tiga kali bersurat ke Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta, namun tidak memperoleh jawaban kegelisahan mereka.

"Yang paling menyedihkan di Kampung Bayam, mereka sekarang lesehan di depan JIS pakai tenda seadanya. Karena untuk mengontrak lagi, mereka sudah tidak mempunyai uang," kata Diani.

Konsep Kampung Menurut Anies Baswedan

Anies mengatakan konsep permukiman yang dinamakan kampung adalah masyarakat yang guyub, rukun, dan bersuasana keakraban. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: