Tim Nakes Haji Kewalahan Tangani Pasien Lansia, Sebanyak 220 Jemaah Haji Meninggal Dunia

Tim Nakes Haji Kewalahan Tangani Pasien Lansia, Sebanyak 220 Jemaah Haji Meninggal Dunia

Ilustrasi jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci.-ist-net

Sebanyak 220 Jemaah Haji Meninggal Dunia - Kuota tim tenaga kesehatan (nakes) penyelenggaran Haji 2023 tak sebanding dengan kuota jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci.

Akibatnya pelayanan tim nakes tak optimal melayani jemaah haji sakit yang umumnya lansia.

Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR Ade Rezki Pratama menyebut rasio nakes yang bekerja sebagai dokter, apoteker, dan perawat tak sebanding dengan jamaah haji Indonesia 2023 yang mencapai 229 ribu.

"Kami menemukan para nakes di Klinik Kesehatan Haji Indonesia itu kewalahan dalam menangani pasien jamaah haji yang sakit, utamanya banyak yang sakit itu lansia," katanya dalam keterangannya, Selasa, 4 Juli 2023.

 BACA JUGA:

Di sisi lain, jamaah haji Indonesia juga memiliki penyakit yang beragam, seperti diabetes, darah tinggi, bahkan demensia. 

Ade pun menyoroti jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia, yakni mencapai 220 orang (per 29 Juni).

Karenanya, Ade menekankan pada pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) agar memaksimalkan dan mengoptimalkan jumlah nakes untuk pelaksanaan haji ke depan.

“Supaya nanti kalau terdapat gangguan dan keluhan soal penyelenggaraan haji, kita dapat ditindaklanjutkan secara cepat dan tepat,” kata Ade.

 BACA JUGA:

Selain terkait jumlah nakes, Ade juga mendorong pengoptimalan persediaan obat-obatan.

"Sebenarnya pemerintah melalui Kemenkes sudah memprediksi sejak awal. Namun ternyata ada beberapa kasus-kasus, seperti penyakit demensia tadi, yang membuat pasokan obat-obatan semakin berkurang," kata dia.

Di sisi lain, kata Ade, nakes Indonesia tidak bisa membeli obat-obatan tertentu di Arab Saudi karena obat tersebut spesifik hanya di Indonesia. Untuk mengatasi itu, obat-obatan harus didatangkan langsung dari Indonesia.

"Dengan menitip petugas haji yang baru akan datang. Selain itu, karena obat-obatan di sini mengandung psikotropika. Ditambah lagi dengan adanya kasus yang lumayan naik, terutama yang terkena penyakit demensia yang membuat para nakes kita agak kesulitan," imbuhnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: