Part 2: Solo Touring Jakarta-Bromo Pakai Honda GL-Pro 1996 Neo Tech Engine

Part 2: Solo Touring Jakarta-Bromo Pakai Honda GL-Pro 1996 Neo Tech Engine

Honda GL Pro Neo Tech Engine tahun 1996 160 cc saat berada di padang pasir Gunung Bromo. -khanif lutfi-

Jujur, untuk touring sampai ke Jawa Timur ini adalah kali pertama saya. Sehingga pencapaian ini pun tidak mau saya lewatkan. 

Sebentar berfoto kami terus memacu motor. Jalanan sangat lengang. Honda GL Pro terus kami pacu, kami pun makin semangat karena sudah masuk wilayah Jawa Timur. 

Tak lama, kami masuk hutan jati di wilayah Ngawi. Makin senang, karena pemandangan hutan jati sore itu sangat indah. Beberapa kali kami mengabadikan video selama perjalanan. 

Waktu sudah pukul 16.00 WIB. Waktunya saya harus berhenti untuk kerja. Kami pun memilih pom bensin sebelah kanan. Di sini Honda GL Pro sudah minta 'minum', saya isi lagi Rp100.000,- dan tangki pun terisi penuh. 


SPBU tempat kami beristirahat di Ngawi, Jawa Timur.--

Sekitar pukul 22.00 WIB, kami kembali melanjutkan perjalanan. 

Tujuan kami tetap Malang. Karena kami telah meminjam kamar kos milik Mas Dito di daerah Belimbing.

Untuk sekadar diketahui, Mas Dito saat itu sedang berada di Tangerang Selatan. Sehingga kosnya kosong dan bisa kami pinjam satu malam. 

Kondisi lalu lintas jalur provinsi ini pun sepi. Honda GL Pro kami pacu dengan kecepatan maksimal kali ini. Mungkin 80 km per jam sampai 100 km per jam. Kami ingin cepat sampai di Malang. 

Masih mengandalkan Google Maps sebagai pemandu jalan, kami disarankan berbelok ke kanan ketika kami tiba di Mojokerto. 

Sedikit ragu. Karena hari sudah larut. Mungkin sekitar pukul 01.00 WIB. 

Saya sebenarnya sedikit ragu untuk melintas di jalur yang dianjurkan Google Maps karena jalur yang kami lalui adalah hutan. Kekhawatiran akan terjalnya medan hingga risiko lainnya. 

Setelah berdiskusi cukup alot, kami memutuskan untuk ikut Google Maps. 

Jujur saja, saya 'buta' untuk wilayah Jawa Timur. Karena hanya pernah beberapa kali itu pun menggunakan mobil. 

Lepas dari jalan provinsi, kami masuk jalan cukup kecil. Masih sedikit ragu awalnya. Tapi kami bulatkan tekad untuk terus melaju. Kendaraan yang lewat pun sangat minim. Dalam waktu 15 sampai 20 menit, hanya satu dua sepeda motor. Tidak ada mobil. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: