Part 2: Solo Touring Jakarta-Bromo Pakai Honda GL-Pro 1996 Neo Tech Engine

Part 2: Solo Touring Jakarta-Bromo Pakai Honda GL-Pro 1996 Neo Tech Engine

Honda GL Pro Neo Tech Engine tahun 1996 160 cc saat berada di padang pasir Gunung Bromo. -khanif lutfi-

BACA JUGA:3 Rekomendasi Gunung untuk Pemula di Jawa Barat dan Jawa Tengah

Wisata selesai. Kami pun memutuskan untuk bermalam lagi di rumah Yogud sebelum melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.

Hari Keempat Perjalanan Kendal-Malang, Sabtu 6 Mei 2023

Sekitar pukul 09.30 WIB, kami berpamitan kepada Pak Yadi dan Bu Dwi. Ucapan beribu-ribu terima kasih saya sampaikan atas tumpangannya selama dua malam. 

Pak Yadi pun memesan untuk berhati-hati selama perjalanan. Santai ae, ojo ngebut ucap Pak Yadi. Oiya saat itu Yogud tidak melepas kepergian kami, karena harus tanda tangan kontrak di tempat kerja yang baru. Sudah dari pukul 06.00 WIB Yogud pergi ke 'kota' untuk wawancara dan tanda tangan kontrak. 

Perjalanan kami lanjutkan. Ketangguhan motor GL Pro memang tidak perlu diragukan. Semua masih kondisi normal dan stasioner pun masih stabil. Pak Yadi berpesan agar kami melalui jalan pintas untuk menuju ke Semarang. Bermodalkan Google Maps, kami pun manut. 

Macet. Perjalanan kami di Kota Semarang cukup lambat. Honda GL-Pro hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 40 km per jam. Perjalanan di Ibu Kota Jawa Tengah ini, kami disuguhi dengan bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. 

Kami pun memilih jalur tengah untuk sampai ke Jawa Timur. Yakni lewat Salatiga, Sragen dan Boyolali. 


Perjalanan touring menuju Bromo ketika sampai di Kota Salatiga, Jawa Tengah.--

Matahari sangat terik siang itu. Membuat badan cepat lelah dan mengharuskan banyak minum air putih agar kami tidak dehidrasi. 

Pesan saya, ketika sedang touring atau berkendara jarak jauh, ada baiknya rutin minum air putih. Agar kondisi badan tetap fit dan tidak drop. 

Kota demi kota terus kami lalui. Tujuan kami satu. Malam ini harus tiba di Kota Malang. Sekira pukul 14.30 WIB, kami sudah sampai di Sragen. Kota terakhir sebelum kami masuk Jawa Timur. 

Kami putuskan untuk makan siang di pinggir jalan. Ada satu warung  yang kami pilih. Menu yang ditawarkan sangat sederhana. Hanya ada pecel dan beberapa macam lauk. Murah banget, untuk satu porsi nasi pecel termasuk tempe dan telur hanya Rp10.000,-. Kami istirahat sekitar 30 menit. Setelah makan kami sempatkan tidur sekitar 20 menit sebelum melanjutkan perjalanan. 

Pukul 15.00 WIB tepat kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Motor GL Pro Neotech ini kami pacu dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Harapannya agar kami segera masuk Jawa Timur. 

Sekitar 20 menit perjalanan, ternyata kami sudah sampai di gapura perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Motor kami parkir di pinggir jalan untuk sekadar mengabadikan momen. 


Gapura perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur. -khanif lutfi-

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: