Utang Biasa-biasa

Utang Biasa-biasa

Presiden AS Joe Biden, Image Credit: @joebiden/Instagram--

Pergantian milenium adalah kenangan yang mudah diingat untuk belajar tentang utang Amerika. Tahun 2000 itu, PDB Amerika mencapai USD 16 triliun. Utangnya juga mencapai USD 16 triliun. 

Sekitar tahun itulah rasio utang Amerika dibanding PDB-nya mencapai 100 persen. Dan kini, menjadi hampir 200 persen. Anda pun bisa horeeee: Indonesia baru 50 persen. 

Suatu saat utangnya pada Tiongkok saja mencapai USD 1,5 triliun. Belakangan Tiongkok terus menurunkan utang itu. Kini 'tinggal' 800 miliar dolar. Tinggal Jepang yang masih menaruh uang lebih USD 1 triliun di Amerika. 

Dulu Tiongkok selalu menyimpan uang kelebihannya untuk membeli obligasi negara Amerika. Aman. Stabil. Belakangan Tiongkok melihat dolar tidak akan terus terlalu kuat. Maka kelebihan uang Tiongkok ditanam di infrastruktur. Juga ditanam  sebagai investasi di negara lain, dengan resiko macet.

Kini pemberi utang terbesar Amerika adalah (empat besar):

Jepang, Tiongkok, Inggris dan negara kecil Belgia.

Hebatnya Amerika, total utang ke negara lain itu hanya 25 persen dari total USD 31 triliun. Selebihnya dari dalam negeri. Maka betapa kaya swasta di Amerika. 

Kalau tanggal 1 Juni depan Kongres tidak menyetujui penambahan plafon utang lagi  maka pilihan-pilihan buruk itu terjadi: tidak bisa bayar utang, atau anggaran untuk gaji, kesehatan dan kemiskinan dipotong besar-besaran. Rakyat miskin akan sangat menderita. Kemungkinan lain, untuk kali pertama Amerika gagal bayar utang.

Soal plafon utang itu selalu dijadikan tawar-menawar politik. Terutama ketika mayoritas Kongres dikuasai partai oposisi. Seperti sekarang ini. Atau di zaman Presiden Barack Obama. Presidennya Demokrat, DPR-nya Republik. 

DPR-nya mengunci pemerintah. Agar sulit bergerak.

Sudah sering terjadi: pemerintah dan DPR beda partai. Rakyat Amerika senang seperti itu. Agar saling ada kontrol. 

Sudah lama pula utang harus selalu dinaikkan agar bisa membayar utang lama. Tapi Anda masih ingat: DPR mulai mengunci pemerintah seperti itu belum lama. Baru terjadi, kali pertama, ketika Anda sudah besar: di zaman Obama.

Republik memang tidak suka Demokrat. Lebih tidak suka lagi ketika demokratnya kulit hitam. Padahal ibu Obama adalah kulit putih asli Kansas. Kristen. Dan cara berpikir Obama, dan bicaranya, sudah seperti kulit putih.

Obama diganjal habis. Terutama karena Obama menemukan cara untuk mengatasi kesehatan kelompok miskin. Lewat program yang Anda sudah hafal namanya: Obama Care.

Apakah kini Biden juga akan dipermalukan melebihi Obama? Masih ada waktu tiga hari untuk negosiasi antara Presiden dan DPR.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Inisial B

5 hari

Masa Depan

1 minggu

Jaga Hati

1 minggu

Politik Hati

2 minggu