7 Jemaah Haji Indonesia asal Jawa Timur Batal Berangkat ke Tanah Suci, Penyebabnya Meninggal Dunia dan Sakit - Sebanyak 7 jemaah haji Indonesia asal Jawa Timur batak berangkat ke Tanah Suci pada penyelenggaraan haji tahun 2023.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Husnul Maram mengatakan 7 calon jemaah haji Indonesia yang batal berangkat ke Arab Saudi berasal dari kelompok terbang (kloter) 2 dan 3 Embarkasi Surabaya.
"Lima orang yang tidak berangkat dari kloter 2, dua orang lainnya dari kloter 3 Embarkasi Surabaya," katanya, dalam keterangannya, Kamis, 25 Mei 2023.
Dirincinya, lima calon haji anggota kloter 2 Embarkasi Surabaya berasal dari Kabupaten Bangkalan dan Kota Surabaya.
BACA JUGA:
- Jemaah Haji Indonesia Kloter 1 Embarkasi JKG Tiba di Madinah, PPIH: Marhaban Dhuyufurrahman
- Tuntunan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah Lengkap dengan Videonya Resmi Kemenag
"Dari Bangkalan empat orang gagal berangkat karena sakit, salah satunya adalah pendamping haji," katanya.
Ia menambahkan, satu anggota kloter 2 lain yang berasal dari Kota Surabaya meninggal dunia sebelum tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Husnul mengatakan bahwa dua anggota kloter 3 Embarkasi Surabaya yang batal berangkat ke Tanah Suci berasal dari Kabupaten Bangkalan.
"Dua orang yang tidak berangkat dari kloter 3 Embarkasi Surabaya ini merupakan pasangan suami istri. Karena suami sakit, maka istrinya menunda keberangkatannya," kata dia.
BACA JUGA:
Jamaah calon haji yang tergabung dalam kloter 1, 2 dan 3 Embarkasi Surabaya diberangkatkan ke Tanah Suci pada Kamis. Masing-masing kloter terdiri atas 450 orang.
Kloter 1 mencakup jamaah dari Kabupaten Bangkalan, kloter 2 terdiri atas jamaah asal Kabupaten Bangkalan serta Kota Surabaya dan Madiun, dan kloter 3 meliputi jamaah dari Kabupaten Bangkalan dan Sampang serta Kota Surabaya.
Husnul selaku Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menyampaikan bahwa dalam proses pemberangkatan jamaah kloter 1, 2 dan 3 petugas menyita barang bawaan calon haji yang dilarang dibawa ke pesawat menurut aturan penerbangan.
"Dari jamaah calon haji kloter 1, 2 dan 3 Embarkasi Surabaya ditemukan cairan, jel atau aerosol dengan volume lebih dari 100 mililiter seperti infus, air mineral, susu kaleng, pasta gigi, parfum, deodoran, dan body lotion," katanya.
BACA JUGA: