U Tiga-I

U Tiga-I

--

Mahasiswa yang diterima di situ banyak dari negara yang Islamnya keras. Seperti Afghanistan. Siapa saja boleh melamar jadi mahasiswa. Diseleksi. Dapat beasiswa. Sebagian lagi adalah mahasiswa yang diundang. 

Di situ saya bertemu mahasiswa dari Armenia, Afghanistan, Gambia, Timor Leste, dan Aljazair. Masih banyak yang lain: dari 22 negara.

Yang dari Timor dan Filipina beragama Katolik. Yang dari India beragama Hindu. Yang dari negara Islam lain banyak yang menganut mazab non-Syafi'i. 

"Saya kagum dengan moderasi agama di sini," ujar mahasiswa dari Armenia. Ia mahasiswa S-3. Membawa istri dan anak balita. Saya bertemu anak itu. Lagi main-main di ruang asuh anak. Inilah universitas yang memiliki fasilitas ruang permainan untuk anak-anak mahasiswa. 

Ia minoritas di Armenia. Hanya sekitar 7 persen penduduknya yang Islam. Selebihnya Kristen. Bahasa Inggrisnya bagus. Dan memang semua calon mahasiswa harus punya kemampuan berbahasa Inggris. Semua mata kuliah diberikan dalam bahasa Inggris. Atau Arab. 

UIII adalah universitas negeri. Semua ditanggung negara.

Dibangun oleh negara. Dibiayai negara. 

Presiden Jokowi memang menghendaki Indonesia bisa menjadi kiblat baru dunia Islam –antara lain lewat UIII. 

Rektor pertama yang ditunjuk pun mencerminkan misi itu: Prof Dr Komaruddin Hidayat.

Anda sudah tahu: ia mantan rektor Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Ciputat Jakarta. Dua periode. Ia orang pesantren. Lulusan Pabelan Magelang, di dekat kampung kelahirannya yang miskin saat itu: Muntilan. 

Setelah lulus S-1 di Ciputat Komar mendalami ilmu filsafat Barat. Di Ankara, Turkiye. Sampai meraih gelar doktor filsafat Barat. 

Ia intelektual terkemuka Islam. Pernah pula memimpin program kajian Islam kontemporer. 

UIII masih baru. Ini baru tahun kedua perkuliahan. Saya masih harus ke sini lagi dua tahun ke depan. (*)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Jaga Hati

1 minggu

Politik Hati

1 minggu

Emas Bodoh

1 minggu

Nilai Wong

1 minggu

Nilai Nol

2 minggu

Perang Bukan

2 minggu