Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Terapkan Sistem Buka Tutup arah Berlawanan di Tol Jakarta-Cikampek

fin.co.id - 24/04/2023, 21:04 WIB

Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Terapkan Sistem Buka Tutup arah Berlawanan di Tol Jakarta-Cikampek

Ilustrasi kepadatan di KM 57 Tol Jakarta Cikampek

Arus Balik Lebaran 2023 - PT Jasamarga Trans Jawa Tol (JTT) menerapkan sistem buka-tutup arah berlawanan secara situasional dari KM 70 sampai KM 47 arah Jakarta ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek, pada arus balik Lebaran 2023, Senin.

Vice President Corporate Secretary and Legal JTT Ria Marlinda Paallo mengatakan, buka-tutup "contraflow" (arah berlawanan) diterapkan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek.

Ia menyebutkan rekayasa lalu lintas berupa arah berlawanan itu diterapkan atas diskresi pihak kepolisian.

Saat ini JTT mengoptimalkan pelayanan transaksi di Gerbang Tol Cikampek Utama dengan mengoperasikan total 24 gardu tol arah Jakarta dari kondisi normal 15 gardu tol, dan penyiagaan tambahan 30 unit mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

BACA JUGA: Arus Balik Lebaran, Sistem One Way Diterapkan di Tol Kalikangkung-Cikampek

JTT juga mengimbau pengguna jalan Tol Trans Jawa untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol. Pastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebelumnya mencatat sebanyak 12 ribu kendaraan mengalami saldo kurang di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang pada saat musim mudik Lebaran 2023.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan terdapat 12.209 kendaraan dengan saldo kurang di GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang pada musim mudik Lebaran 2023.

Di GT Kalikangkung, pengguna jalan membayar tarif tol dari Cikampek menuju Semarang.

BACA JUGA: Arus Balik Lebaran 2023, Pemudik Pilih Tunggu Pembukaan One Way dari Tol Kalikangkung Semarang

Lisye mengatakan jumlah tersebut adalah sebesar 3,97 persen dari total 306.980 kendaraan yang melakukan transaksi di GT Kalikangkung.

Menurut dia, dengan adanya saldo e-toll kurang dan dilakukannya top up e-toll di gardu tol, maka akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.

Dengan adanya waktu penundaan tersebut, pihaknya mencatat rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkung sebesar -5 persen per jam.

"Semula dalam 1 menit kami bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan, jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka 1 menit hanya bisa melayani satu kendaraan,” katanya.

Admin
Penulis