Keutamaan dan Tata Cara Puasa 6 Hari Bulan Syawal

Keutamaan dan Tata Cara Puasa 6 Hari Bulan Syawal

Buka Puasa Hari Ini, Image oleh Mohamed_Hassan dari Pixabay --

Keutamaan dan Tata Cara Puasa 6 Hari Bulan Syawal

- Salah satu puasa sunnah yang dikerjakan setelah puasa wajib di Ramadan, adalah puasa tujuh hari di bulan Syawal. 

Puasa Syawal hukumnya sunnah namun memiliki keutamaan apabila dikerjakan dengan mengharapkan keridhaan Allah ta'ala. 

Puasa enam hari bulan syawal berdasarkan hadis berikut: 

Diriwayatkan oleh Ayub Al Anshar, bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

BACA JUGA:

Tata cara puasa sunnah Syawal, berdasarkan Tarjih Muhammadiyah membolehkan dilakukan berurutan langsung enam hari atau acak. 

Dengan kata lain, puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal dan cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut, atau secara terpisah-pisah.

Tiga Keutamaan Puasa Sunah

Pertama, Puasa sunah dapat menjadi perisai dari api neraka, sebagaimana dipahami dari hadis:

Dari Abi Sa’id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun. [HR. Al Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ahmad, ad Darimiy, dan Ibnu Majah].

Kedua, Malaikat selalu bershalawat atas orang yang berpuasa, berdasarkan hadis:

Dari Umi Umarah binti Ka’ab bahwa Nabi saw. pernah mendatanginya, lalu Umarah meminta makanan untuk dihidangkan kepada beliau, maka Nabi saw. bersabda kepadanya: Silakan engkau juga makan. Umi Umarah menjawab: Saya berpuasa. Kemudian Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya orang berpuasa apabila ada perjamuan makan padanya, maka malaikat akan memberi shalawat kepadanya sampai perjamuan tersebut selesai, atau menurut lafal lain sampai mereka selesai makan. [HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy].

Ketiga, Puasa sunah dapat menghapus dosa, sebagaimana hadis:

Dari Abi Qatadah, dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Ada seseorang bertanya kepada Nabi saw. bagaimana pendapat anda tentang puasa Arafah? Nabi menjawab: Puasa Arafah itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa. Kemudian orang tadi bertanya lagi: Bagaimana tentang puasa Asyura’? Nabi saw. menjawab: Puasa Asyura’ dapat menghapus dosa yang telah lalu. [HR. Ahmad]. (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: