Google Doodle Peringati Hari Bumi yang Jatuh 22 April, Begini Sejarahnya
Hari bumi 2023--
Hari Bumi 22 April- Google hari ini ikut peringati hari bumi Internasional yang jauh hari ini, Sabtu 22 April 2023.
Hari Bumi tahun 2023 ini menyoroti bagaimana individu dan komunitas dapat bekerja sama mengambil tindakan melawan perubahan iklim.
Seperti yang digambarkan Doodle hari ini (yang terbuat dari daun asli), ada spektrum tindakan yang dapat kita lakukan sehari-hari yang dapat ditambahkan untuk membuat perbedaan nyata.
Ini termasuk: di rumah: memilih untuk mengeringkan cucian daripada menggunakan pengering.
Bagaimana/apa yang kita konsumsi: mempraktikkan pola makan nabati atau memilih opsi nabati jika memungkinkan
Bagaimana kita berkeliling: berjalan kaki atau mengendarai sepeda alih-alih mengemudi, jika memungkinkan.
"Bertindak sekarang dan bersama-sama untuk hidup lebih berkelanjutan diperlukan untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim. Buka di sini untuk mempelajari lebih lanjut tentang perubahan iklim dan cara lain untuk mengambil tindakan" tulis Google Doodle.
BACA JUGA:
- Peringati Hari Bumi, PLN Tanam 1.800 Pohon dan Dorong Pemanfaatan Electrifying Agriculture di Sumatera Barat
- Peringati Hari Bumi, BNI Perkuat Kerjasama Hutan Organik Megamendung
- Fenomena Gerhana Matahari, MUI: Ini Peringatan dari Allah karena Banyaknya Maksiat di Muka Bumi
Sejarah Hari Bumi
Hari Bumi Internasional, yang juga dikenal sebagai Earth Day, adalah sebuah peringatan global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengatasi perubahan iklim.
Sejarah perayaan ini bermula dari perjuangan untuk melindungi lingkungan hidup yang dilakukan oleh beberapa orang yang berbeda di masa lalu.
Pada tahun 1962, seorang penulis bernama Rachel Carson menerbitkan buku berjudul Silent Spring yang membahas efek negatif penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Buku ini menjadi sangat populer dan memicu gerakan lingkungan hidup di Amerika Serikat.
Kemudian pada tahun 1970, seorang aktivis lingkungan bernama Gaylord Nelson memutuskan untuk menggunakan momentum ini untuk menciptakan sebuah perayaan untuk melindungi lingkungan hidup.
Dia memilih tanggal 22 April untuk merayakan hari itu karena itu merupakan waktu yang tepat bagi siswa universitas untuk berpartisipasi, namun belum menjadi musim liburan keluarga.
.jpeg)
Sumber:
