China: Perjalanan Kapal Perang AS di Selat Taiwan Pelayaran Provokatif

China: Perjalanan Kapal Perang AS di Selat Taiwan Pelayaran Provokatif

China kerahkan armada tempur lautnya dalam latihan perang di Selat Taiwan (ANTARA/Juns)--

Perjalanan Kapal Perang AS di Selat Taiwan - China menyebut perjalanan kapal perang Amerika Serikat di Selat Taiwan sebagai pelayaran singgah yang provokatif.

Menurut Armada Ketujuh Amerika Serikat, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, USS Milius (DDG 69), melakukan pelayaran transit rutin di Selat Taiwan pada Minggu melalui perairan "di mana kebebasan navigasi dan penerbangan di laut lepas dijamin oleh hukum internasional."

"Kapal itu transit melalui koridor di Selat Taiwan yang berada jauh dari wilayah laut negara pesisir mana pun," kata armada yang memiliki ruang lingkup tugas di Asia-Pasifik itu, Senin 17 April 2023.

Menanggapi hal ini, Komando Armada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyatakan terus mengamati dan memonitor ketat transit kapal perang melalui Selat Taiwan.

BACA JUGA:Posko THR Kemnaker Terima 2.576 Konsultasi dan Aduan THR hingga 17 April 2023

“Angkatan Laut AS meningkatkan transit kapal perusak berpeluru kendali USS Milius melalui Selat Taiwan," kata juru bicara Komando Armada Timur PLA Kolonel Shi Yi.

Pada 10 April, kapal perang yang sama berlayar di Laut China Selatan sehingga mendorong pesawat tempur dan fregat angkatan laut Beijing menggelar operasi bersama "untuk melacak dan memantau" kapal perusak Angkatan Laut AS itu.

Pelayaran kapal perang AS itu melalui Selat Taiwan terjadi beberapa hari setelah China menggelar latihan besar-besaran di sekitar pulau Taiwan.

Pelayaran itu terjadi bersamaan dengan keluarnya peringatan dari Beijing bahwa "puing-puing roket mungkin sampai” dekat Taiwan.

BACA JUGA:Sadis! Mantan Anggota DPR India dan Saudaranya Ditembak Mati Saat Wawancara, Pelaku Menyamar jadi Wartawan

Menteri Pertahanan Taiwan pada Senin membenarkan pihaknya mendeteksi "puing-puing yang jatuh di bagian utara perairan Taiwan."

Menggunakan roket Long March 4B buatan sendiri, Beijing meluncurkan satelit Fengyun-3G ke ruang angkasa pada Minggu pagi yang ditujukan untuk menghitung pengendapan, "terutama hujan lebat selama bencana cuaca di wilayah global pada garis lintang rendah dan menengah."

Taiwan mengatakan jalur penerbangan satelit itu melewati "atas wilayah udara utara kita."

China melarang sementara perlintasan kapal apa pun dan juga menutup jalur udara Minggu pagi di wilayah laut utara dekat Taiwan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: antara