Riwayat Pekerjaan Iman Mahlil Lubis Tersangka QRIS Palsu, Ternyata Bukan Orang Sembarangan!

Mohammad Iman Mahlil Lubis QRIS palsu- Mohammad Iman Mahlil Lubis tersangka penyebar kode QRIS palsu di kotak amal Masjid, ternyata bukan orang sembarangan. 

Mohammad Iman Mahlil Lubis punya pengalaman kerja di beberapa perusahaan BUMN termasuk di perbankan. 

Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan, tersangka pernah bekerja di Bank BUMN. 

"Terkait dengan latar belakang yang bersangkutan, pernah bekerja di salah satu bank, bank BUMN, salah satu bank BUMN," kata Auliansyah, dikutip Jumat 14 April 2023.

Pernyataan Auliansyah sejalan dengan latar belakang pekerjaan Mohammad Iman Mahlil Lubis yang ditulis di LinkedIn. 

BACA JUGA:

• 38 Lokasi Stiker QRIS Palsu yang Ditempel Tersangka, Total Dana Terkumpul Rp13 Juta Lebih
• Heboh QRIS Palsu, Begini Cara Membuat QRIS dengan Mudah dan Cepat
• Pelaku Sabotase QRIS Telah Ditangkap, Kasusnya Harus Ditangani Serius
• Mohammad Iman Mahlil, Pria yang Gantikan QRIS Masjid Klarifikasi: Mohon Maaf Ini Salah Paham

Di situs itu, M Iman Lubis menulis bahwa pernah bekerja selama 11 tahun  sebagai audit di perusahaan BUMN.

"Berpengalaman 11 tahun di perusahaan BUMN dalam bidang audit dan pelaksanaan program pemerintah," tulisnya di akun Mohammad Iman Lubis

Dia juga menulis, pengalaman kerja sebagai pegawai Bank BRI dengan jabatan terakhir Goverment's Project Relationship Manager, sampai Januari 2018.

Lalu dia menjabat sebagai Managing Director di AFL Corporation Fraud Examiner & Investigator mulai Januari 2019 sampai sekarang. 

Selain itu juga Iman Mahlil tertulis sebagai Founder Tim Restorasi Mesjid, sesuai nama dari QRIS Palsu.

Mohammad Iman Mahlil Lubis telah ditahan. Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal berlapis, mulai dari Pasal 28 ayat 1 juncto Pasal 45a ayat 1 dan/atau Pasal 35 juncto 51 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 80 dan/atau Pasal 83 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan/atau Pasal 378 KUHP. Dengan ancaman penjara di atas lima tahun. (*) 

 

---

Tentang Penulis

Afdal Namakule

Sumber: