Menteri Trenggono Pacu Hilirisasi Rumput Laut di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Menteri Trenggono Pacu Hilirisasi Rumput Laut di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono --

NUNUKAN - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono siap menggenjot peningkatan produktivitas budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dengan mendorong hadirnya hilirisasi sektor tersebut.

Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo di Kabupaten Nunukan yang terletak di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Untuk mendorong hilirisasi, KKP telah menetapkan Mamolo sebagai Kampung Perikanan Budidaya yang merupakan program prioritas KKP.

“Produksi rumput laut untuk kampung budidaya rumput laut di Mamolo saja sudah mencapai 36 ribu ton pertahun dengan nilai perolehan Rp720 miliar. Kondisi demikian belum ditingkatkan sampai industri hilirasasi rumput laut. Artinya produknya masih dalam bentuk raw material saja. Kalau di Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo sudah berkembang hilirisasinya maka produknya bukan saja raw material tetapi punya nilai tambah yang lebih tinggi dan penyerapan tenaga kerja juga akan lebih banyak lagi. Tentunya ekonomi disini juga akan terus tumbuh," ungkap Menteri Trenggono saat kunjungan di Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo (30/3).

BACA JUGA:Sukseskan Ekonomi Biru, BRI Jalin Kerja Sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Menteri Trenggono mengatakan Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo harus menjadi satu modelling industri hulu hilir mulai dari pembibitan hingga panen kering sampai ranah industri. Rumput laut perlu digenjot karena termasuk dalam produk unggulan ekspor perikanan Indonesia bersama dengan udang, kepiting, lobster, dan tilapia.

Berdasarkan data ITC Trademap 2023, total nilai pasar rumput laut dunia pada tahun 2021 mencapai USD2,8 miliar. Indonesia sendiri menguasai pangsa pasar dunia senilai USD345 juta atau sebesar 12,32% terhadap nilai pasar rumput laut dunia atau meningkat 23% dibanding tahun 2020.

“Potensi pasarnya besar. Makanya rumput laut menjadi salah satu komoditas unggulan yang akan kita terus kejar target produksinya. Caranya dengan memanfaatkan daerah-daerah potensial seperti di Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo ini,” ujar Menteri Trenggono.

Dukungan yang telah dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo berupa kebun bibit rumput laut, pendampingan penyuluhan dari KKP serta bimbingan teknologi dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara.

BACA JUGA:Menteri Kelautan dan Perikanan RI Bahas Program Kerja Kementerian dengan Komite II DPD RI

Sementara itu Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, menambahkan, pengembangan budidaya rumput laut di wilayah perbatasan salah satu tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Budidaya rumput laut yang mudah, murah dan mampu menyerap tenaga kerja akhirnya mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan di wilayah tersebut. 

“Makanya kami akan terus mendorong untuk pengembangan budidaya rumput laut di wilayah-wilayah tersebut sebagai wujud dari kedaulatan bangsa melalui budidaya rumput laut,” ujar Pak Dirjen yang akrab disapa Tebe ini.

Adapun untuk program pengembangan budidaya rumput laut yang dilakukan KKP mulai dari proses pembibitan untuk peningkatan kualitas bibit, pengembangan kebun bibit rumput laut, serta bimbingan teknologi dan penyuluhan.

Lalu ada juga program pengembangan sentra kawasan budidaya rumput laut, pembangunan Kampung Rumput Laut, hingga dukungan sarana dan prasarana untuk kelompok pembudidaya rumput laut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: