Gus Falah Kecam Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Denmark oleh Patrioterne Gar Live

 Gus Falah Kecam Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Denmark oleh Patrioterne Gar Live

Ilustrasi Alquran.-EmAji-Pixabay

Gus Falah Kecam Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Denmark oleh Patrioterne Gar Live

Aksi pembakaran Al-Qur'an di Denmark oleh kelompok sayap kanan Patrioterne Gar Live dikecam Anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Gus Falah mengatakan, kelompok kanan di Denmark itu berupaya meraih tujuan politik tertentu dengan mengapitalisasi sentimen ras, etnis, atau agama.

BACA JUGA:Gayung Bersambut Ajakan Boikot Produk Swedia di Media Sosial, Buntut Aksi Pembakaran Musaf Alquran

"Itulah politik identitas yang jahat," kata Gus Falah di Jakarta, Selasa 28 Maret 2023.

Gus Falah yang merupajan Ketua Tanfiziah PBNU menegaskan, perilaku Patrioterne Gar Live itu sama jahatnya dengan pelaku pembakaran Al-Qur'an di Swedia beberapa waktu lalu oleh Rasmus Paludan.

"Mereka sama-sama pengusung politik identitas yang gemar meniupkan kebencian terhadap agama, bangsa, maupun ras tertentu," ungkapnya.

Para pengusung politik identitas, lanjut Gus Falah, juga muncul di banyak negara di dunia ini.

BACA JUGA:Pembakaran Al-Qur'an di Swedia, Erdogan: Sejak Awal, Anda Melindungi Kelompok Teroris

Di beberapa negara, seperti India, mereka bahkan bisa berkuasa dan melakukan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.

"Pengusung politik identitas juga berkuasa di Israel, yang bernaung di Partai Likud. Mereka makin memberangus kedaulatan Palestina dengan berencana membangun lebih dari 1.000 rumah baru bagi warga Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur," katanya.

Gus Falah mengingatkan masyarakat Indonesia akan bahaya politik identitas ini.

Pasalnya, beberapa kelompok di negeri ini masih menggunakan politik identitas untuk mencapai tujuan mereka.

BACA JUGA:Pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan di Swedia Dikecam MER-C dan JMM

"Bahkan, ada partai politik peserta Pemilu 2024 yang secara terang-terangan mengusung politik identitas. Semua harus mewaspadai kelompok semacam ini karena sejatinya politik identitas itu membahayakan persatuan nasional," katanya menegaskan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: