Ini Penyebab Erupsi Gunung Merapi hingga Luncurkan Awan Panas Guguran

Ini Penyebab Erupsi Gunung Merapi hingga Luncurkan Awan Panas Guguran

Pengendara melihat awan panas guguran Gunung Merapi dari Jalan Boyolali-Selo di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/nym)--

Ini Penyebab Erupsi Gunung Merapi hingga Luncurkan Awan Panas Guguran
 
Erupsi Gunung Merapi yang meluncurkan awan panas guguran terjadi akibat longsoran kubah lava barat daya Gunung Merapi.

Hal tersebut menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Sabtu 11 Maret 2023.

BACA JUGA:Suhu Panas Terasa di Yogyakarta saat Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Begini Penjelasan BMKG

Menurut pantauan BPPTKG, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah hingga 18.00 WIB meluncurkan awan panas guguran 29 kali.

Awan panas guguran Gunung Merapi tersebut mengarah ke barat dengan jarak luncur maksimum empat kilometer.

"Prosesnya adalah karena terjadi longsoran kubah lava barat daya," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Sabtu 11 Maret 2023.

Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh.

BACA JUGA: Gunung Merapi Mengalami 94 Kali Gempa Guguran, Terdengar Satu Kali Suara Guguran

Kubah lava pertama berada di sisi barat daya, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997.

Kubah lava kedua, yang terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.

Kedua kubah lava tersebut, menurut Agus, apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas yang bisa meluncur hingga sejauh tujuh kilometer ke arah barat daya dan lima kilometer ke arah selatan-tenggara.

"Kubah lava barat daya ini menempati tempat yang miring sehingga benar-benar tidak stabil, sehingga baik mendapat tekanan (suplai magma) dari dalam atau tidak ini bisa secara tiba-tiba (memicu guguran). Tapi aktivitas internal menunjukkan ada tekanan," kata dia.

BACA JUGA:Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km

Agus mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis foto udara pada 13 Januari 2023, volume kubah lava barat daya terhitung 1.598.700 meter kubik dan kubah lava tengah 2.267.400 meter kubik.

BPPTKG, kata Agus, akan kembali melakukan pengambilan data menggunakan drone untuk mengecek volume terakhir serta dimensi kubah lava yang runtuh.

Agus menjelaskan pula bahwa aktivitas kegempaan internal Gunung Merapi, yang meliputi gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan multifase, hingga kini masih tinggi. Hal itu menunjukkan masih adanya suplai magma dari dalam.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga karena potensi keluarnya magma dari dalam gunung api itu masih tinggi.

BACA JUGA:BPPTKG: Gunung Merapi Alami 154 Gempa Guguran, Status Siaga

Meski meminta masyarakat tetap waspada, Agus meyakini aktivitas erupsi efusif berupa luncuran awan panas guguran pada Sabtu tidak akan sampai ke permukiman warga di sekitar Gunung Merapi.

"Jarak luncur ke arah barat daya maksimal tujuh kilometer, sementara yang kami ketahui permukiman penduduk di arah Kali Krasak sampai delapan kilometer," kata dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: