KemenPPPA: Perempuan Jangan Bergaya Berlebihan Biar Enggak Terjerat Pinjol

KemenPPPA: Perempuan Jangan Bergaya Berlebihan Biar Enggak Terjerat Pinjol

Ilustrasi wanita atau perempuan bergaya berlebihan (pixabay)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Rawan tejerat pinjaman online, masyarakat terutama perempuan diimbau agar tidak terpancing untuk memiliki gaya hidup lebih dari kemampuan.

Hal tersebut disampaikan Plt. Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eko Novi Ariyanti.

BACA JUGA:Daftar 102 Pinjaman Online-Pinjol Legal Resmi OJK, Cepat Cair dan Bunga Rendah Tentu Paling Banyak Dicari!

BACA JUGA:Cara Dapat Saldo DANA Gratis Hingga Rp350.000 Terbaru, Sudah Terbukti dan Bukan Pinjol!

"Gaya hidup yang sesuai dengan kondisi kita, sesuai dengan kemampuan kita sehingga kita tidak tergiur dengan pinjol (pinjaman online)," kata Eko Novi Ariyanti dalam Media Talk, di Jakarta, Jumat 3 Februari 2023.

Menurut Eko Novi Ariyanti, KemenPPPA menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang literasi finansial dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi program pemerintah yang diselenggarakan oleh Kemkominfo.

"Mereka kan punya program untuk memberikan informasi kepada publik terkait program-program pemerintah, nah ini juga bisa kita titipkan," katanya.

Selain itu KemenPPPA juga berkolaborasi dengan berbagai lembaga masyarakat di antaranya Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK), Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), dan Ashoka untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

BACA JUGA:Syarat Cukup KTP! Pinjol BRI 15 Menit Cair Rp25 Juta Tanpa Agunan Cicilan Rp100.000, Terdaftar dan Diawasi OJK

BACA JUGA:Pabrik Elit Bayar Lembur Syulit, Ganjar: Tidak Usah Marah-Marah, Laporkan Saja

"Kami tidak bisa langsung (edukasi) ke masyarakat tapi kami melalui lembaga yang bisa masuk ke masyarakat," kata Eko Novi Ariyanti.

Dia menuturkan KemenPPPA juga menggaet radio komunitas yang memiliki akses sampai ke pedesaan untuk menyebarkan konten edukasi agar masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa pinjol memahami konsekuensi tindakan mereka.

"Itu yang kemudian bisa kita manfaatkan juga, tapi konten yang harus kita masukkan terkait bagaimana kalau kepepet tapi untuk tujuan yang sangat penting dan harus tahu teknis dan konsekuensinya apa. Itu yang harus kita beritahu kepada mereka," kata Eko Novi yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya KemenPPPA ini.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: