Siti Kurmeisa PMI di Arab Saudi yang Viral di Media Sosial Diamankan

Siti Kurmeisa PMI di Arab Saudi yang Viral di Media Sosial Diamankan

Siti Kurmeisa merupakan seorang PMI yang menjadi viral karena tautan video di twitter Menko Polhukam Mahfud MD. --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah Indonesia dan KBRI Riyadh mengamankan Siti Kurmeisa seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang viral di Twitter Mahfud MD.

Siti Kurmeisa merupakan seorang PMI yang menjadi viral karena tautan video di twitter Menko Polhukam Mahfud MD. 

Ia memohon untuk dipulangkan ke Indonesia karena tidak diperlakukan dengan baik oleh majikannya di Arab Saudi.

BACA JUGA:PermenpanRB No.1/2023 tentang Jabatan Fungsional Difokuskan Capaian Kinerja Organisasi Bukan Angka Kredit

Dirjen Binapenta & PKK Kemnaker Suhartono mengatakan, setelah mendapatkan video tersebut, pihaknya langsung melakukan langkah-langkan koordinasi dan kolaborasi penanganan dengan beberapa pihak terkait. 

Dalam video tersebut, belum diketahui nama dan daerah asalnya, serta tempat/negara PMI bekerja.

Pihaknya langsung  meminta Atnaker di KBRI Riyadh untuk segera melakukan upaya penanganan sesuai ketentuan yang berlaku dan mencari data PMI tersebut. 

"Berdasarkan info kami himpun, Siti Kurmeisa berasal dari Cianjur, Jawa Barat, dan ditempatkan di negara Arab Saudi tepatnya di Damam sejak 24 November 2022, " kata Suhartono.

BACA JUGA:Nahdlatul Ulama: Rasmus Paludan Whatever His Cause Is, It Is Doomed To Fail

Berdasarkan informasi Atnaker KBRI di Riaydh, Suseno Hadi, per Sabtu (28/1/2023), Siti Kurmeisa telah berada di shelter KBRI untuk diberikan pelindungan, dan selanjutnya akan dimintai keterangan. 

Terkait hal ini, Direktur Bina Penempatan dan Pelindungan PMI, Kemnaker, Rendra Setiawan, meminta kepada Atnaker KBR di Riyadh untuk mendalami proses penempatan Siti Kurmeisa, agar bisa diketahui siapa pelaku penempatannya, serta pihaknya akan mengawal atau memonitor permasalahan ini.

Hingga saat ini kata Suhartono, penempatan PMI untuk bekerja pada pemberi kerja perseorangan ke 19 negara kawasan di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi masih dilarang sebagaimana ketentuan dalam Kepmenaker No. 260 Tahun 2015. 

Suhartono menghimbau agar masyarakat harus berani menolak terhadap bujuk rayu atau iming-iming untuk bekerja ke luar negeri yg terindikasi dilakukan secara nonprosedural atau ilegal, khususnya ke Arab Saudi sebagai pekerja rumah tangga. 

BACA JUGA:BMKG Prediksi Seluruh Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat hingga Banjir

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: