Logam Kuning Bertahan di Atas Level Kunci USD1.800, Emas Antam Naik Tipis

Logam Kuning Bertahan di Atas Level Kunci USD1.800, Emas Antam Naik Tipis

    JAKARTA - Harga emas melayang di sekitar level kunci USD1.800, Kamis, menjelang liburan akhir tahun, bahkan ketika dolar stabil dan selera untuk aset berisiko meningkat di tengah meredanya kekhawatiran atas dampak dari varian Omicron virus corona. Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD1.809,89 per ounce pada pukul 01.41 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD1.811,70 per ounce, demikian mengutip laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (23/12/2021) atau Jumat (24/12/2021) dini hari WIB. [caption id="" align="alignnone" width="1012"] Trend pergerakan harga emas dunia (TradingView)[/caption] "Ini hanya kebisingan pada hari dengan volume rendah menjelang Natal," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures. Dia menambahkan bahwa tahun depan pasti akan baik bagi emas, terutama dengan inflasi yang tinggi kemungkinan akan bertahan. Menggerus beberapa sentimen positif emas, Indeks Dolar (Indeks DXY) relatif stabil, membuat logam tersebut kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. BACA JUGA: IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Bullish, Beberapa Saham Jadi Rekomendasi Dolar dan Imbal Hasil US Treasury Tertekan, Membuat Kilau Emas Semakin Bersinar Bank BRI Luncurkan Kartu Emas Pegadaian, Ini Fungsinya Tetapi dolar AS mendekati level terendah satu pekan dan penurunannya baru-baru ini membantu emas tetap di jalur untuk mencatat kenaikan mingguan. Saham global, imbal hasil obligasi, dan mata uang berisiko semuanya mencapai level tertinggi baru-baru ini, Kamis, karena kepercayaan investor tumbuh pada tanda-tanda bahwa Omicron mungkin tidak terlalu parah dari yang ditakuti, serta data ekonomi Amerika yang solid. "Emas menghadapi  technical resistance  di level USD1.815 dan USD1.826, dengan risiko geopolitik di depan berpotensi menjaga emas tetap didukung, meski ada narasi tapering," kata Nicholas Frappell, General Manager ABC Bullion. Awal bulan ini, Federal Reserve mengisyaratkan target inflasinya telah terpenuhi dan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir 2022. Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga akan menghasilkan  opportunity cost  yang lebih tinggi untuk memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil. Investor juga mencermati perkembangan seputar kebuntuan Rusia dengan kekuatan Barat atas Ukraina. Harga perak di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD22,89 per ounce dan platinum menguat 0,8 persen menjadi USD972,84 per ounce, masing-masing melejit 2,5 persen dan 4,2 persen, sejauh pekan ini. Paladium melonjak 3,3 persen menjadi USD1.943,68 per ounce, dan melambung sekitar 9,2 persen untuk minggu ini. Emas Antam Naik Harga emas dari PT Antam (Persero) Tbk (Emas Antam) hari ini, Jumat (24/12/2021) kembali menguat tipis sebesar Rp1.000 per gram dari sebelumnya Rp932.000 menjadi Rp933.000.   Harga buyback emas Antam juga naik Rp1.000 per gram dari level Rp827.000 menjadi Rp828.000. Sementara harga perak juga naik tipis Rp50 per gram dari level Rp11.050 menjadi Rp11.100. Mengutip dari situslogammulia.com, secararinci harga emas Antam di pasar spot (belum termasuk pajak), yaitu : 1. Emas batangan seberat 0,5 gram sebesar Rp516.500, 2. Emas batangan seberat 1 gram sebesar Rp933.000, 3. Emas batangan seberat 2 gram sebesar Rp1.806.000, 4. Emas batangan seberat 3 gram sebesar Rp2.684.000, 5. Emas batangan seberat 5 gram sebesar Rp4.440.000, 6. Emas batangan seberat 10 gram sebesar Rp8.825.000, 7. Emas batangan seberat 25 gram sebesar Rp21.937.000, 8. Emas batangan seberat 50 gram sebesar Rp43.795.000, 9. Emas batangan seberat 100 gram sebesar Rp87.512.000. (git/fin)

admin

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI

google news icon

Sumber: