Pengamat Politik: Mau Dibawa ke Mana Indonesia!

Pengamat Politik: Mau Dibawa ke Mana Indonesia!

Ilustrasi Pemilihan Presiden. (ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pengamat Politik UGM Mada Sukmajati menyayangkan, pembicaraan seputar Pilpres 2024 masih terbatas pada nama atau figur calon pimpinan.

Ia mengatakan, bersamaan tahun politik yang makin dekat, seharusnya ada pergeseran diskursus ke program dan gagasan.

"Narasi Pilpres masih terjebak pada nama. Mengasumsikan bahwa setiap nama punya program yang jelas mulia. Walau sebenarnya, itu belum jelas. Belum kelihatan adu gagasan sang nakhoda, yang akan membawa kapal besar Indonesia 5 tahun ke depan," tutur Mada dalam Pojok Bulaksumur, Kamis, 12 Januari 2023.

Sejauh diskursus semacam ini masih berkembang, Mada memandang, politik programatis tidak bisa berkembang.

BACA JUGA:11 Bulan Sudah Agresi Rusia ke Ukraina

"Menurut saya, ini sangat ironis. Mau dibawa ke mana Indonesia, sampai sekarang belum tahu," katanya.

Hal sama dikatakan oleh Pakar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UGM Andi Sandi. 

Ia berpendapat, telah waktunya beberapa calon didorong agar semakin konsentrasi tawarkan program kerja 5 tahun mendatang.

Tekanan dan polarisasi perlu dikurangkan. Khususnya yang mengikutsertakan politik jati diri.

BACA JUGA:Kader Milenial Parpol Pilih Sistem Proporsional Terbuka, Ini Alasannya

"Ini tidak bagus untuk kontestasi politik. Manfaatkan rumor SARA, tidak menuntaskan permasalahan," katanya.

Andi mengingatkan, pada proses kampanye, ada kecondongan dari calon politik untuk sama-sama menyerang. 

Ini menjadi salah satu isu yang perlu jadi perhatian, dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Perlu dipahamkan, menunjukkan program tidak perlu mendiskreditkan calon dari partai lain. Dampaknya, warga semakin terpecah. Walau sebenarnya, Indonesia dibuat di atas dasar persatuan. Menunjukkan diri bisa. Tetapi, tidak boleh mencapai lainnya," tambah Andi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: