Jaga Soliditas Koalisi, PKS Sebut Kewenangan Figur Cawapres di Tangan Anies Baswedan
Tim kecil Partai NasDem, PKS, dan Demokrat menggelar pertemuan guna mematangkan format koalisi perubahan pada Jumat (21/10). (Dok DPP NasDem/JPNN)--
JAKARTA, FIN.CO.ID - Pernyataan Nasdem bahwa ada potensi koalisi bubar bila Partai Demokrat memaksakan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi calon wakil presiden Anies Baswedan menuai respon PKS.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menjelaskan, dalam ulasan di tim kecil, semua pembahasan diulas dengan logis dan tidak emosional.
Partai Demokrat juga, kata Kholid, terbuka bila ada calon lainnya yang punya karakter bagus dan mempunyai potensi menang.
BACA JUGA:Politik Peru Makin Panas, Diduga Bandar Narkoba Biayai Demonstran
"Setahu saya, PD obyektif dan rasional. Sepanjang ada calon yang lebih baik, punya kemampuan menang yang lebih baik, mereka terbuka. Intinya dibahas dan disetujui secara rasional dan tidak emosional," ujar Kholid kepada wartawan, Rabu, 11 Januari 2023.
Kholid memastikan pembahasan di tim kecil ke-3 partai berjalan dengan lancar.
Baik PKS, NasDem, dan Demokrat memiliki sifat terbuka.
Semua ulasan dibahas dengan data dan fakta.
BACA JUGA:Klaim Megawati soal Jokowi Bisa Jadi Presiden, Nasdem: Kita Urut Sejarah
"Di tim kecil, kita bahasnya enak karena sama-sama terbuka. Kita gunakan data dan fakta. Kita bahas secara rasional dan obyektif mana yang paling memenuhi kriteria pasangan yang terbaik. Kami berdasar pada pembahasan di tim kecil, bukan pernyataan di media," katanya.
Kholid memandang NasDem juga masih memiliki komitmen untuk menentukan calon wakil presiden berdasar keputusan calon presiden yang diusung yaitu Anies Baswedan.
"Sepengetahuan saya, NasDem komitmen bahwa calon wakil presiden diberi wewenang seutuhnya ke calon presiden untuk menentukan," katanya.
Kholid memperjelas, komunikasi ke-3 partai ini sedang berjalan baik, sehingga tidak ada perpecahan di tim kecil.
BACA JUGA:Nasdem Ogah Dipaksa Cawapreskan AHY, Koalisi Terancam Bubar
Sumber:
