Terdampak Cuaca Ekstrem, Ini yang Dilakukan Petani Garam Karawang

Terdampak Cuaca Ekstrem, Ini yang Dilakukan Petani Garam Karawang

Ilustrasi petani garam-ist-net

JABAR, FIN.CO.ID -Para petani garam di Kabupaten Karawang beralih profesi jadi petambak ikan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Karawang.

Sekretaris Dinas Perikanan Karawang Abuh Bukhori menjelaskan, akibat cuaca buruk dan tidak menentu, kini produksi garam di Karawang tidak dapat dijalani para petani garam.

Atas hal tersebut, saat ini para petani garam di wilayah pesisir Karawang mengubah lahan tambak garamnya menjadi tambak ikan.

BACA JUGA:Massa Pendukung Bolsonaro Mengamuk di Ibukota Brazil

Menurut dia, proses pembuatan garam membutuhkan air laut, panas matahari dan angin untuk membuat kristalisasi.

Tetapi, kata Abuh, sekarang ini musim penghujan dibarengi angin ribut menerpa sebagian besar wilayah Karawang, membuat para petani garam mencari cara lain untuk dapat bertahan.

“Garam hanya bisa diproduksi saat musim kemarau, karena proses pembuatannya memanfaatkan air laut, panas matahari dan angin,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, para petani garam tidak menghasilkan dan tambak garam juga beralih fungsi sebagai tempat budidaya ikan.

BACA JUGA:Jokowi Ajak Umat Islam Khususnya NU Ikut Jaga dan Lestarikan Budaya Nusantara

“Ketika harga garam turun saat musim kemarau pun para petani tidak produksi, tambak garam dijadikan untuk budidaya ikan bandeng,” katanya.

Ia menambah, pada tahun lalu produksi garam di Karawang mencapai 200 ribu ton.

Jumlahnya akan bertambah di saat harga pasar semakin meningkat,

Menurutnya, hasil produksi sekarang ini masih digunakan untuk proses pemindangan ikan, dan hasilnya sudah dikirimkan ke banyak wilayah di Jawa Barat.

BACA JUGA:Ancaman Ular Berbisa di Musim Penghujan, Dinkes DKI Siapkan SABU dan Tips Pencegahan

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: