Reshuffle Kabinet, Jokowi Harus Terima Usul PDIP agar Koalisi Tak Rapuh

Reshuffle Kabinet, Jokowi Harus Terima Usul PDIP agar Koalisi Tak Rapuh

Ilustrasi kursi menteri Kabinet Indonesia Maju. (ist)--

"Dengan reshuffle kabinet, dua menteri dari Nasdem itu akan digantikan dari partai lain. Kalau dari Nasdem lagi, sami mawon, podo wae," imbuh dia.

Di negeri mana pun, kata Amir, bila kabinet terlalu luas akan menimbulkan konflik.

Parpol yang berjumlah banyak, pasti akan meminta jatah kursi menteri.

Namun menjadi persoalan, jumlah kursi menteri terbatas.

BACA JUGA:Beredar Keluarga Ungkap Isi Surat Wasiat Putri Napitupulu dan Reynaldi Nainggolan, Isinya Mengejutkan

"Ini bisa menjadi pelajaran bagi para elit politik. Sudah saatnya penyederhanaan parpol," tutur dia. 

Makin banyak parpol, diakui Amir, demokrasi semakin sehat.

"Tapi lebih sering konflik di pemerintahan. Sebab, semuanya mau terwakili, tapi kursi terbatas," tambah dia.

Tak pembagian kekuasaan, sambung Amir, pemerintahan seperti saat ini rentan pembagian 'kue'.

Akibatnya, praktik korupsi tak bisa dihindari.

BACA JUGA:Ma'ruf Amin Blak-blakan Soal Reshuffle Kabinet, Ada Menteri Tidak Bekerja dengan Baik

"Walau politik transaksi disembunyikan, tetap saja terungkap," tegas dia.

Dampak lain ketidaksederhanaan partai politik, kata Amir, terjadi perbedaan antara komitmen pribadi dengan partai yang mengutus.

"Bisa saja komitmen pribadi sang menteri bertentangan dengan partai yang mengutusnya," imbuh dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: