Seminggu Nelayan Nganggur, Penyebabnya Cuaca Buruk Landa Hampir di Seluruh Perairan Indonesia

Seminggu Nelayan Nganggur, Penyebabnya Cuaca Buruk Landa Hampir di Seluruh Perairan Indonesia

Ilustrasi Kapal Nelayan --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Nelayan di sejumlah wilayah Indonesia nganggur akhir-akhir ini.

 

Penyebabnya hampir di seluruh perairan Indonesia dilanda cuaca buruk.

 

Angin kencang dan gelombang tinggi menerjang sebagian besar wilayah Indonesia.

 

Sebagai contoh nelayan di pesisir utara dan selatan Banten.

 

BACA JUGA:BMKG Rilis 10 Titik Gelombang Tinggi 4 Meter hingga 28 Desember 2022

 

Para nelayan di wilayah tersebut sejak sepekan terakhir tidak melaut akibat cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi disertai angin kencang.

 

"Kami tidak berani melaut karena cuaca sangat membahayakan keselamatan jiwa," kata Ano, seorang nelayan Teluk 1 Labuan Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 29 Desember 2022.

 

Kebanyakan nelayan tradisional itu menggunakan tangkapan perahu kecil, sehingga bisa menimbulkan kecelakaan laut jika gelombang di atas 2,5 meter dengan tiupan angin 35 knot/jam.

 

"Kami lebih baik menganggur, karena cuaca kurang bersahabat itu dan bisa mengalami kecelakaan laut,"kata Ano.

 

BACA JUGA:Waspada Potensi Gelombang Tinggi 5 Meter di Dua Perairan Ini, Berlaku 24-25 Desember

 

Begitu juga nelayan lainnya, Sumardi mengaku bahwa saat ini nelayan di pesisir selatan Banten atau Samudera Hindia tidak melaut, selain cuaca ekstrem dengan ketinggian gelombang mencapai empat meter dan tiupan angin bergerak dari arah barat laut dan kecepatan 35 knot/jam.

 

Selain itu juga tangkapan ikan di sini tidak ada, sehingga para nelayan tidak melaut.

 

"Kami selama sepekan terakhir tidak melaut, karena cuaca buruk itu," katanya.

 

BACA JUGA:Waspada Bagi Warga dan Wisatawan, Gelombang Tinggi 6 Meter Terjang Perairan Indonesia

 

Sementara itu, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan nelayan di sini sekitar 3.600 jiwa tersebar di 11 tempat pelelangan ikan (TPI) tidak melaut akibat cuaca buruk.

 

Selama nelayan tidak melaut terpaksa memperbaiki alat tangkap dan di antaranya beralih profesi seperti mengojek, mengemudi angkutan dan berdagang.

 

"Kami mengimbau nelayan agar tidak melaut, karena cukup membayakan keselamatan jiwa," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: