JAKARTA, FIN.CO.ID - Polri akan memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa one way dan contraflow.
Dua jenis rekayasa lalu lintas tersebut akan diberlakukan di jalur mudik libur Natal dan Tahun Baru.
Kapolri Jenderal Pol Listyo S Prabowo langkah tersebut dilakukan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Dikatakannya, pihaknya bersama instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan serta Kementerian PUPR sudah menyiapkan formula khusus.
BACA JUGA: 26 Desember 2022 Cuti Bersama? Berikut Penjelasan Resmi Menko PMK Muhadjir Effendy
BACA JUGA:Operasi Lilin 2022 Digelar Mulai 22 Desember, Total 166 Ribu Anggota Polri Dikerahkan
"Tentunya sudah mempersiapkan formula khusus kapan kami melaksanakan jalur ini berlaku normal, artinya ganjil genap boleh berjalan, kapan kami gunakan lawan arus dan kami kami lakukan satu arah," kata Kapolri usai rapat koordinasi lintas sektor persiapan pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Mabes Polri, Jumat, 16 Desember 2022.
Listyo Sigit menyebutkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum melakukan rekayasa lalu lintas tersebut, guna mengantisipasi, jangan sampai masyarakat direpotkan ataupun dirugikan dengan kebijakan itu.
"Yang penting sebelum kami laksanakan itu pasti kami akan sosialisasikan sehingga tidak membuat masyarakat yang sudah terlanjut masuk ke jalan (tol) kemudian harus keluar dan balik lagi, ini yang tentunya yang akan kami sampaikan," ujarnya.
Disebutkannya, polisi memiliki standar berdasarkan data dan alat ukur kondisi arus lalu lintas untuk memberlakukan kebijakan rekayasa lalu lintas.
"Kami sudah punya ukuran, pada saat kepadatan melebihi 5.000 maka kami akan lakukan lawan arus, kalau lebih dari 6.000 kendaraan kami laksanakan satu arah itu akan kami hitung alatnya ada, nanti kami putuskan dalam rapat koordinasi," ujar dia.
BACA JUGA: Amankan Natal dan Tahun Baru, Polri Libatkan Ormas, Menag: Jangan Buka Tenda untuk Ibadah
BACA JUGA:Natal dan Tahun Baru, Menko PMK: Tidak Ada Pembatasan, Tapi...
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Novie R Raharjo, menyebutkan, pihaknya bersama Korlantas Polri akan memberlakukan skenario-skenario rekayasa lalu lintas apabila terjadi kepadatan arus.
"Nanti kami laksanakan lawan arus pada angka tertentu, dan akan dilaksanakan satu arah, ini semua akan dilakukan secara fleksibel, terikat pada suatu SOP yang ketat," kata dia.
