Sengketa Nikel, Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE) Inklusif dan Berkelanjutan

Sengketa Nikel, Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE) Inklusif dan Berkelanjutan

Pengamat Apresiasi Sikap Tegas Jokowi Dorong Kemitraan Setara ASEAN dan Uni Eropa. -Foto Satpres-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Dalam pidatonya selama KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-UE di Gedung Europa, Brussels, Belgia, Rabu 14 Desember 2022, Presiden Jokowi menyampaikan dua hal penting.

Pertama, terkait pemulihan ekonomi yang inklusif, Jokowi mendorong kebijakan yang mempermudah perdagangan dan investasi di tengah ancaman resesi.

Jokowi menginginkan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa bersifat inklusif dan berkelanjutan, di tengah tegangnya hubungan Indonesia dengan Uni Eropa terkait sengketa nikel.

BACA JUGA:78,5 Persen Masyarakat Puas Terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin

"Indonesia ingin menekankan bahwa pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia secara berkeadilan. Dalam kaitan inilah Indonesia akan terus membangun industri hilirisasi,” kata Presiden Jokowi dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet RI, Jumat 16 Desember 2022.

Presiden Jokowi menyebutkan dengan hilirisasi Indonesia dapat melakukan lompatan kesejahteraan dan mendorong pembangunan yang lebih inklusif.

Selanjutnya yang kedua, Jokowi mendorong kemitraan ASEAN-UE untuk membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Pengamat Apresiasi Sikap Tegas Jokowi Dorong Kemitraan Setara ASEAN dan Uni Eropa

Karena menurutnya di tengah krisis energi, ada transisi energi yang harus dilakukan secara berkeadilan.

Selain itu, Jokowi juga menghargai dukungan Uni Eropa terhadap Bali Energy Transition Roadmap yang dihasilkan KTT G20 bulan lalu.

"Sehingga kemitraan ASEAN-UE harus memobilisasi pembiayaan dan alih teknologi ramah lingkungan dan memperkuat ekosistem pengembangan energi baru terbarukan,” ucap Presiden Jokowi.

Jokowi juga mendorong kemitraan ASEAN-UE bekerjasama demi masa depan yang lebih sejahtera dengan didasari prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: