DPR: IPO Anak Usaha Krakatau Steel Bukan Jaminan Penyelesaian Permasalahan Baja Nasional

DPR: IPO Anak Usaha Krakatau Steel Bukan Jaminan Penyelesaian Permasalahan Baja Nasional

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron (kedua dari kanan) dalam diskusi Forwapu soal industri baja nasional, di Jakarta, Kamis 8 Desember 2022-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Initial Public Offering (IPO) anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bukan jalan keluar dari persoalan baja nasional. 

Hal itu diungkapkan Anggota DPR-RI Komisi VI Herman Khaeron dalam diskusi Forwapu di Jakarta, Kamis 8 Desember 2022. 

BACA JUGA:Laba Konsolidasi BUMN Kuartal III 2022 Tembus Rp155 Triliun

BACA JUGA:Sulap Sampah Jadi Listrik, PLN Group Gandeng Pemda Cilegon Bangun BBJP Plant Terbesar di Indonesia

Diketahui, anak usaha emiten berkode saham KRAS itu tengah menggodok rencana IPO anak usaha, untuk meningkatkan kinerja produksi baja. 

Herman Khaeron menyarankan agar rencana IPO anak usaha KRAS itu dikaji kembali. 

Herman Khaeron yang merupakan anggota Fraksi Demokrat itu meminta agar KRAS sebagai induk usaha bisa mengarahkan anak usahanya untuk mempertimbangkan opsi menjalin kemitraan strategis, karena cara ini dinilai akan mampu mengoptimalkan kemampuan Krakatau Steel Group dalam menjalankan bisnisnya.

Dengan kemitraan yang dijalin, Herman meyakini KRAS akan jauh lebih berdaya saing ketimbang harus memaksakan anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BACA JUGA:Kuartal III/2022, Jasa Marga Catat Kenaikan Laba Hingga 34,4 Persen

BACA JUGA:Pemerintah Dukung Penuh Rencana Waskita Rights Issue Awal Desember

"Sebenarnya kita mampu memenuhi pasar baja nasional, tapi saat ini Krakatau steel belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri karena ada beberapa teknologi yang belum ada, selain juga karena ancaman impor dan juga persaingan usaha lainnya," kata Herman. 

Sebelumnya manajemen KRAS menyatakan ada tiga anak usaha yang berpotensi untuk dibawa ke lantai Bursa yaitu PT Krakatau Bandar Samudera, PT Krakatau Tirta Industri dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon. Ketiga anak usaha ini juga dinilai berpeluang untuk dilakukan spin off.

Selain itu, Herman juga berharap agar KRAS dapat membangun pabrik pengolahan yang berdekatan dengan sumber bahan baku atau bahan setengah jadi. 

Hal ini menjadi salah satu strategi yang bisa ditempuh manajemen perseroan agar produk akhirnya lebih berdaya saing karena akan berpengaruh pada harga baja end user.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: