Kenaikan Harga Beras Mulai Melemah

Kenaikan Harga Beras Mulai Melemah

Kenaikan Harga Beras Mulai Melemah, Image oleh ally j dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kenaikan harga beras mulai melemah, demikian menurut Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurut BPS, kenaikan harga beras mulai melemah terjadi pada November 2022 dengan kenaikan sebesar 0,37 persen dibandingkan peningkatan harga beras pada Oktober yang mencapai 1,13 persen.

"Sejak Juli, komoditas beras terus mengalami inflasi, dengan tekanan inflasi yang semakin melemah," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto.

BACA JUGA: Cukai Rokok Naik 10 Persen di 2023, Ternyata Konsumsi Tertinggi Kedua Setelah Beras

Kabar kenaikan harga beras mulai melemah ini disampaikan Setianto dalam "Rilis Indeks Harga Konsumen November 2022".

Perlu dicatat, selama November 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 887 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, yang diperoleh 1.143 observasi beras di penggilingan.

Menurut survei itu, rata-rata harga beras kualitas premium pada November 2022 di penggilingan sebesar Rp10.512,00 per kg, naik 10,19 persen dibandingkan November 2021.

Harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp10.122,00 per kg atau naik sebesar 11,58 persen.

Sementara itu rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.542,00 per kg. Itu artinya terjadi kenaikan sebesar 9,54 persen secara year to year (YoY).

Jika dibandingkan dengan data bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,05 persen; 0,78 persen; dan 0,27 persen.

"Harga beras di penggilingan pada bulan November ini meningkat sebesar 0,85 persen secara month to month (MtoM), dan sebesar 10,78 persen kalau kita lihat secara year on year".

"Kemudian di tingkat grosir harga beras pada November ini meningkat 0,60 persen (MtoM) dan 6,14 persen (YoY), harga beras eceran pada  November ini meningkat sebesar 0,37 persen (MtoM) dan secara YoY meningkat 4,18 persen," kata Setianto.

Harga gabah kering panen (GKP) selama November 2022, di tingkat petani rata-rata Rp5.397,00 per kg atau naik 16,06 persen.

Sementara itu di tingkat penggilingan Rp5.523,00 per kg atau naik 16,21 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2021 (YoY).

Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp5.785,00 per kg atau naik 14,32 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.900,00 per kg atau naik 14,06 persen.

Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.021,00 per kg atau naik 13,96 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.120,00 per kg atau naik 14,00 persen.

Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah pada November 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,81 persen dan 3,61 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,79 persen.

Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2022 dibandingkan bulan lalu untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,87 persen dan 3,41 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,77 persen.

Demikian kabar kenaikan harga beras mulai melemah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: