Segini Upah Pegawai Ubah Kode Produksi dan Tanggal Kedaluwarsa Makanan di Bekasi
Pemilik perusahaan berinisial N, yang mempunyai ide merubah kode produksi dan tanggal kedaluwarsa di Bekasi.-Aldo-
BEKASI, FIN.CO.ID - Tujuh orang pelaku berinisial berinisial N, M, D, A, N, J dan AR ditangkap polisi karena menjual makanan dan minuman ringan kedaluwarsa ke masyarakat di Bekasi.
Kanit Polsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi Iptu M Said Hasan mengatakan, total barang yang diubah kode produksi dan kedaluwarsa oleh pelaku mencapai 20 jenis produk.
BACA JUGA:2 Pelajar Tersangka Penendang Nenek Tidak Ditahan, Polisi: Penganiayaan Ringan
"Total ada puluhan jenis merek makanan dan minuman, sama ada kosmetik kedaluwarsa juga yang mereka jual," ungkap Iptu M Said Hasan usai konfrensi pers, Kamis 24 November 2022.
Para pegawai tertarik untuk melakoni pekerjaan menjual makan dan minuman kedaluwarsa dikarenakan faktor ekonomi.
Masing-masing pegawai diiming-imingi bayaran oleh pemilik berinisial N, apabila menjalani pekerjaan sesuai dengan tugas divisi masing-masing.
"Untuk pegawai yang mengubah kode produksi dan tanggal kedaluwarsa, mereka dibayar itungan per produk dengan nominal Rp500," ucapnya.
BACA JUGA:Fakta Baru Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Berpendidikan hingga Sangat Jarang Berkomunikasi
Para pegawai sebelumnya sudah mengetahui bahwa produk yang mereka jual sudah kedaluwarsa, namun tetap nekat menjual.
"Total semua barang yang kita amankan kurang lebih mungkin ada 1 ton jika ditimbang," jelasnya.
Barang kedaluwarsa yang pelaku jual rata rata jenis makanan ringan, minuman berasa, minuman soda, mie instan, makanan siap saji sosis, sampai dengan susu khusus untuk balita.
Seluruh barang dijual melalui media sosial Facebook, ataupun disalurkan melalui distributor yang memang sudah lama bekerja sama.
BACA JUGA:40 Warga Terimbun Longsor Cianjur, 10 Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban
Barang bukti yang diamankan berupa alat untuk mencetak tanggal, cairan pembersih tulisan cetak, timbangan alat perekat bungkus makanan dan ribuan bungkus makanan dan minuman kadaluwarsa.
Sumber:
