BANDUNG, FIN.CO.ID - Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 M yang mengakibatkan 162 korban jiwa serta ratusan banguna hancur harus jadi peringatan.
Pemerintah dan warga harus belajar dari gempa Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB.
Pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengatakan semua pihak harus mengambil pelajaran dari bencana gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Terutama Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah dengan lokasi jalur gempa.
BACA JUGA: Pastikan Logistik untuk Korban Gempa, Jokowi ke Cianjur Lewat Jalur Darat
"Concern utama berada di pemerintah dan pemda, perlu ada upaya untuk memahami bahwa daerah tersebut memiliki potensi gempa. Penataan ruang dan kaidah pembangunan yang dilakukan tiap daerah harus disesuaikan dengan struktur geologinya serta jaraknya dari sumber gempa," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 22 November 2022.
Dia juga meminta agar masyarakat melek literasi dan pengetahuan bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan gempa sehingga mitigasi dapat dilakukan.
Dia mengatakan ketika bencana telah terjadi, terdapat waktu (golden time) untuk evakuasi yang hanya berkisar rata-rata 30 menit setelah gempa bumi.
BACA JUGA: Gempa Cianjur Akibat Adanya Sesar Aktif
Hal yang dapat dilakukan setelah bencana terjadi adalah memberikan respons yang terbaik.
"Kita harus belajar dari Jepang dalam memanfaatkan golden time ini. Rumah sakit darurat, pengungsian sementara, air dan sanitasi yang baik, mulai dipersiapkan sekarang. Jika hanya fokus pada yang terluka, lantas mengesampingkan hal-hal vital yang harus dipersiapkan, maka orang yang selamat pun dapat menjadi korban selanjutnya," kata Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB itu.
Irwan yang juga Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB itu juga berharap tidak ada lagi korban jiwa dan semua pihak dapat sama-sama belajar untuk mengantisipasi hal serupa terjadi di kemudian hari.
Sebelumnya, gempa tektonik berkekuatan M 5,6 terjadi pada Senin pukul 13.21 WIB dengan dengan episentrum sebelah barat daya Cianjur di kedalaman 10 kilometer.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.