Sukses Gelar KTT G20 di Bali, Jokowi Dinilai Makin Harum di Luar dan Wangi di Dalam

Sukses Gelar KTT G20 di Bali, Jokowi Dinilai Makin Harum di Luar dan Wangi di Dalam

Presiden Jokowi tutup KTT G20 Bali, di Nusa Dua Bali. pada Rabu, 16 November 2022 -@setkabgoid-Twitter

JAKARTAFIN.CO.ID- Usai perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berjalan lancar lancar dan aman, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan banyak pujian baik dari kepala negara anggota G20 maupun dari dalam negeri, kalangan koalisi ataupun oposisi.

Pengamat Intelijen dan Keamanan Robi Sugara mengatakan acara KTT G20 yang berlokasi di Bali itu berjalan sukses meski di tengah situasi krisis global yang menghantui banyak negara, namun Indonesia berhasil menyelenggarakan dengan baik event yang disorot mata dunia tersebut.

“Pertama, penyelenggaraan G20 di Bali sangat sukses. Di tengah krisis global yang masih terjadi, Indonesia berhasil menyelenggarakan G20 dengan terlihat sempurna. Hanya 3 kepala negara saja yang tidak hadir, termasuk Rusia karena dalam kondisi perang,” ujar Robi, Senin 21 November 2022.

BACA JUGA:Pengamat Indef Beberkan Alasan IKN Menarik Bagi Negara-negara Anggota G20

Menurut Dosen Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta itu menilai, meski ada tantangan perang Rusia dan Ukraina yang cukup membuat berang sejumlah anggota G20, tetapi tidak menghambat jalannya diskusi dan pembahasan di setiap forum yang ada di KTT.

“Penyelenggaraan G20 dibilang sukses karena berhasil mencegah persoalan perang Rusia-Ukraina dalam menghambat sejumlah diskusi dan pembahasan di setiap forum. Selain itu, penyelenggaraan G20 tidak ada gangguan keamanan dan berjalan secara lancar,” ucap Robi.

Lanjut Robi, dalam forum KTT, Presiden Jokowi juga menyampaikan pesan penting yaitu seruan untuk menghentikan perang secara tegas dan mengajak negara yang berkonflik untuk memilik jalan damai.

Dengan Indonesia yang masuk negara kaya ke 7, Robi berpendapat Indonesia dapat memberikan pengaruhnya untuk memberikan kontribusi nyata terkait persoalan dunia baik itu perang, perubahan cuaca maupun krisis global lainnya.

BACA JUGA:UMKM Binaan PLN Kebanjiran Order saat Gelaran KTT G20

“Pemerintah kita ini kan punya kebijakan politik luar negerinya bebas aktif atau non blok atau lebih mengutamakan jalan damai ketimbang perang. Karena itu, Indonesia yang sekarang sudah masuk negara kaya urutan ke-7 di dunia, bisa menggunakan kekayaannya untuk mengkonsolidasi persoalan dunia seperti perang, perubahan cuaca dan ancaman krisis pangan global,” terangnya.

“Jadi skema untuk kerjasama mengarah seperti itu. Seperti dilakukan Amerika terhadap kampanye demokrasi, liberalisme dan yang lainnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Robi mengatakan Indonesia memiliki keunggulan daripada negara lain dari sisi masyarakatnya yang punya kekebalan terhadap krisis ekonomi dengan adannya Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terbukti menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

BACA JUGA:Ingin Tahu Latar Belakang Putu Ayu Saraswati Bisa Jadi Pemandu KTT G20? Ini Biodatanya

“Indonesia punya kekuatan dari masyarakatnya. Masyarakat Indonesia punya imunitas pertahanan ekonomi (UKM), saling tolong menolong contoh umat islam ada jumat berkah berbagi makan gratis dan lain sebagainya,” jelas Robi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: