Raih Penghargaan Tokoh Perdamaian Dari Abu Dhabi, Pengamat: Jokowi Berhasil Jaga Kerukunan

Raih Penghargaan Tokoh Perdamaian Dari Abu Dhabi, Pengamat: Jokowi Berhasil Jaga Kerukunan

Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Sekretariat Presiden-Youtube

JAKARTAFIN.CO.ID- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meraih Abu Dhabi Forum for Peace Award atau penghargaan Forum Perdamaian Abu Dhabi.

Mengutip Al Arabiya, Sabtu 5 November 2022, Jokowi disebutkan memenangkan 2022 Imam Hasan bin Ali International Peace Prize (Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali 2022) yang diserahkan oleh Forum Perdamaian Abu Dhabi -- di bawah naungan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat layak menerima penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali 2022 dari Forom Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP).

Sebab, selama ini dianggap mampu menjaga perdamaian dan memelihara kerukunan di Indonesia.

BACA JUGA:Jokowi Telepon Putin, Ternyata Bicarakan Kesepakatan Soal Bergabungnya Rusia soal Laut Hitam

Menurut Emrus di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi Indonesia berhasil menjaga kerukunan dan perdamaian sehingga tercipta suasana yang kondusif dan rukun di tengah berbagai suku, agama dan budaya.

“Saya kira Pak Jokowi sangat tepat sekali (menerima penghargaan) membina kerukunan dan perdamaian coba kita lihat tidak ada gejolak-gejolak di Indonesia yang boleh dikatakan signifikan mempengaruhi katakanlah gesekan-gesekan sosial tidak ada.” Ujar Emrus, Sabtu 5 November 2022.

Emrus menambahkan, Presiden Jokowi pada konteks nasional berada ditengah-tengah masyarakat, tidak berpihak kepada salahsatu kelompok dan mengayomi semua warganya.

“Bukankah dia berada di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai suku bangsa, dari berbagai agama yang berbeda, dia benar-benar adalah presiden dan bapak negara kita, dia tidak pernah berpihak kepada kepentingan tertentu baik kepada kepentingan partai politik,” ucapnya.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Mengaku Restui dan Dukung Prabowo

Lanjut Emrus, dalam konteks dunia Internasional, Presiden Jokowi juga berada ditengah-tengah antara negara yang sedang berperang yaitu Rusia dan Ukraina.

Tanpa ragu-ragu di saat perang berkecamuk hebat, Presiden Jokowi malah berkunjung dan bertemu dengan kedua kepala negara tersebut untuk berdialog dan menjadi juru damai.

“Dari konteks internasional bukankah dia berada di tengah misalnya konflik internasional Rusia dan Ukraina, dia berkunjung ke Ukraina dia berkunjung ke Rusia nah dia melakukan posisi apa berada di semua kepentingan,” ungkap Emrus.

“Dalam tujuan apa mendamaikan, mempertemukan para pihak, nah suatu saat nanti boleh saja saya berhipotesa Pak Jokowi bisa saja nanti diminta menjadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia,” sambungnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: