Gerak Cepat Jokowi Salurkan Bansos, Pengamat: Bisa Dorong Daya Beli Masyarakat

Gerak Cepat Jokowi Salurkan Bansos, Pengamat: Bisa Dorong Daya Beli Masyarakat

Presiden Jokowi menyalurkan secara simbolis bansos Kemensos di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Kamis, 7 Juli 2022.-Humas Kemensos-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Presiden Joko Widodo (Jokowi) gerak cepat terjun langsung memberikan bantuan langsung tunai (BLT) BBM dan bantuan subsidi upah (BSU) kepada masyarakat memastikan bantuan dari pemerintah sampai kepada para penerima manfaat.

Sampai saat ini BLT BBM sudah tersalurkan sebesar 99,7 persen. Sedangkan untuk subsidi upah sudah tersalurkan sebesar 72 persen, sisanya terus akan dikebut oleh pemerintah. 

Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia Zuliansyah mengatakan gerak cepat pemerintah penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) melalui program BLT dan BSU serta bantuan sosial lainnya cukup mendorong daya beli masyarakat di tengah krisis global.

“Kan targetnya itu bisa mendorong daya beli masyarakat, maka efek dominonya jalan. Tapi itu kan tidak mudah sebenarnya situasinya karena dihadapkan dengan kondisi krisis global yang dampaknya di 2023," ujar Zuliansyah, Rabu 26 Oktober 2022.

BACA JUGA:Waduh! Ratusan Calon Penerima Bansos BBM Dicoret, Begini Penjelasan Dinsos

BACA JUGA:Tinjau Lokasi Pembangunan IKN, Pernyataan Ini yang Disampaikan Jokowi

"Jadi mungkin dalam tahap-tahap awal dia bisa memberi manfaat tetapi di tahun 2023 mungkin perlu ada kebijakan extra ordinary dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini,” imbuhnya. 

Menurut Zuliansyah, prediksi krisis ekonomi pada 2023 yang menghantui negara-negara dunia perlu diantisipasi dengan kebijakan pemerintah yang tepat agar tetap menjaga daya beli masyarakat di tengah guncangan ekonomi dunia.

“Karena ternyata kan saat itu yang kita pikirkan asumsinya kan mengenai pasca pandemi perlu dihidupkan kembali (daya beli), tapi kemudian di dalam perjalanannya terjadi suatu turbulensi politik lah di tingkat global yang mengakibatkan semua menjadi berubah asumsi-asumsi itu,” ucapnya.

BACA JUGA:232 Warga Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi Dapat Bansos Sembako Dari Kemensos RI

BACA JUGA:Mensos: Prioritaskan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan untuk Dapat Bansos

“Karena tantangan baru lagi muncul, nah ini menurut saya pemerintah harus memikirkan juga ekstra ordinary policy-nya secara ekonomi gimana ini tetap bisa mempertahankan daya beli masyarakat dan satu sisi juga menjaga keseimbangan fiskal,” imbuhnya.

Lanjut Zuliansyah, biasanya yang menjadi pendorong pergerakan ekonomi itu adalah belanja pemerintah, terutama baik itu belanja barang maupun belanja modal.

Oleh karena itu, Zuliah berharap belanja pemerintah dapat menjadi pemicu serapan tenaga kerja, pergerakan ekonomi dan dampak lainnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: