KontraS Dalami Dugaan Intimidasi kepada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan oleh Polisi

KontraS Dalami Dugaan Intimidasi kepada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan oleh Polisi

KontraS dan pentolan Aremania ketika melakukan pertemuan dengan akan melakukan investigasi secara mandiri pada Senin, (3/10/2022). (JPNN.com)--

JATIM, FIN.CO.ID - Ditemukan dugaan tindakan intimidasi kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mendorong Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) untuk menggelar investigasi.

Padahal, keluarga korban sudah bersedia untuk melakukan autopsi jenazah.

Sekjen Federasi KontraS Andi Irfan meminta pihak kepolisian mengedepankan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

BACA JUGA:Video Detik-Detik Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Musi Banyuasin, Diduga Ada Korban Jiwa

Yakni sebagai pengayom masyarakat.

“Kami menerima laporan secara langsung dari salah satu keluarga korban yang menerima intimidasi dari oknum kepolisian agar pihak keluarga tidak memakai jalur hukum atas peristiwa ini,” ujar Andi.

Kronologi dugaan intimidasi itu, ungkap Andi, berawal ketika perwira kepolisian menelepon keluarga korban. 

Tak lama kemudian, rumah korban didatangi oknum polisi dari Polres Kabupaten Malang.

BACA JUGA:Bocah Dua Tahun Meninggal Dunia Diduga Hirup Uap BBM, Polisi Selidiki Kasusnya

Padahal waktu itu, pihak keluarga korban masih dalam diskusi dengan KontraS. 

“Pihak keluarga (korban, red) pada saat itu merasa takut karena anggota keluarganya yang meninggal dunia sebanyak tiga orang,” jelas Andi.

Perilaku oknum polisi tersebut sangat mencederai institusi Polri sebagai penegak hukum di Indonesia.

Apalagi tragedi Kanjuruhan menjadi peristiwa yang membuat nyawa ratusan orang melayang. 

BACA JUGA:Gawat! NATO Mulai 'Main-Main' Bom Nuklir di Belgia, Alasannya Latihan Rutin

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: