Kata Pakar, Ini Penyebab Munculnya KDRT

Kata Pakar, Ini Penyebab Munculnya KDRT

Ilustrasi KDRT, Pasangan Bertengkar, Image oleh Afif Kusuma dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID- Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi perbincangan khalayak umum usai dialami oleh pedangdunt Lesti Kejora oleh suaminya Rizky Billar. 

Menurut Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia (UI) Kasandra Putranto, KDRT sering terjadi karena adanya salah satu pasangan yang ingin berkuasa untuk mengontrol istri atau suami.

"Kekerasan dalam rumah tangga berasal dari keinginan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dan kontrol atas pasangan. Orang yang melakukan kekerasan percaya bahwa mereka memiliki hak untuk mengontrol dan membatasi kehidupan pasangannya," kata Kasandra dikutip Antara, Selasa 11 Oktober 2022.

Kasandra menilai, seringkali salah satu pasangan mengutamakan kebutuhannya sendiri dibading kebutuhan pasangan. Sehingga mereka menggunakan kekuatan untuk melakukan kekerasan terhadap pasangannya.

BACA JUGA:Kasus KDRT Lesti Kejora, Polisi Panggil Penjaga Rumah Besok, Rizky Billar Dijadwalkan Hadir Kamis

BACA JUGA:Efek Cedera Kepala akibat Tindak KDRT, Harus Tau Nih

Kasandra menjelaskan, menurut Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak, perempuan yang berasal dari rumah tangga yang tingkat kesejahteraan yang semakin rendah cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kekerasan fisik dan atau seksual oleh pasangan.

Selain karena ekonomi, faktor penyebab terjadinya KDRT adalah adanya hubungan kekuasaan yang tidak seimbang antara suami dan istri, kekerasan sebagai alat untuk menyelesaikan konflik dalam rumah tangga, perasaan lelah psikis yang menimbulkan frustasi diri dan kurangnya kemampun coping stress suami, hingga kesempatan yang kurang bagi perempuan dalam proses hukum.

"Perempuan yang berasal dari rumah tangga pada kelompok 25 persen termiskin memiliki risiko 1,4 kali lebih besar mengalami kekerasan fisik dan atau seksual oleh pasangan dibandingkan kelompok 25 persen terkaya," papar Kasandra.

"Aspek ekonomi merupakan aspek yang lebih dominan menjadi faktor kekerasan pada perempuan dibandingkan dengan aspek pendidikan," lanjutnya.

Pernyataan yang sama disampaikan oleh psikolog lulusan Universitas Indonesia Rosdiana Setyaningrum. Dia mengatakan bahwa KDRT biasanya terjadi karena adanya rasa power dan kontrol. 

Namun, faktor pencetus seseorang melakukan KDRT bisa bermacam-macam.

BACA JUGA:Baim Wong Tak Berniat Hina Institusi Polisi Soal Konten Prank KDRT: Nol Persen

BACA JUGA:Soal Video Prank KDRT, Baim Wong Dicecar 25 Pertanyaan, Paula Cuma 19

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: