Minum Kopi Bisa Turunkan Napsu Makan, Ini Penjelasan Dokter

Minum Kopi Bisa Turunkan Napsu Makan, Ini Penjelasan Dokter

Kopi hitam, Image oleh chicoĉ˜Ž dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sejak dulu Anda mungkin sudah sering mendengar soal manfaat minum kopi, dan kaitannya dengan manfaat kopi dalam menurunkan berat badan.

Namun pertanyaannya, apakah benar minum kopi dapat menurunkan berat badan seseorang?

Well, kata pakar gizi Australia, Dr Shyamala Vishnumohan, menurunkan berat badan itu tidaklah semudah meminum kopi, lalu berat badan Anda tau-tau menurun.

BACA JUGA:Hasil Studi Ini Jelaskan Manfaat Minum Kopi Sehari Dua Cangkir Bisa Panjangkan Umur

Menurut dia, memang ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa konsumsi kafein, yang didapat dari minum kopi, dapat menurunkan napsu makan seseorang.

Akibatnya, mereka yang mengalami penurunan napsu makan dari minum kopi ini, akan mengalami penurunan pada berat badannya.

Akan tetapi Vishnumohan tak begitu seberapa yakin akan efek signifikan dalam menekan napsu makan ini, yang didapat dari minum kopi.

Ia mencoba mengutip sebuah yang dirilis pada International Journal of Food Sciences and Nutrition. Di situ disebutkan para peneliti bawah, efek penekan nafsu makan ini tidaklah berlangsung lama.

Mereka yang minum kopi, kata ahli, hanya akan menunjukan pengurangan napsu makan, hanya dalam hitungan tiga sampai empat jam saja.  tidak bertahan lebih dari tiga sampai empat jam.

Sementara itu menurut penelitian yang dirilis pada Journal of American College of Nutrition, ditemukan bahwa kopi decaf atau kopi tanpa kafein, lebih berkhasiat turunkan napsu makan, ketimbang kopi berkafein.

Jangan Tambah Gula ke Kopi yang Anda Seduh

Kopi adalah salah satu jenis minuman yang paling populer di seluruh dunia.

Kopi diminum orang bukan untuk sekedar bikin melek dan mencegah mereka mengantuk, akan tetapi lebih dari itu.

Memangkas risiko beberapa jenis kanker, dan risiko kena diabetes di kemeudian hari, adalah beberapa manfaat minum kopi untuk kesehatan.

Akan tetapi, dalam upaya mencapai itu, tidak sedikit orang justru malah melakukan kesalahan fatal.

Kesalahan yang dimaksud di sini menurut dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, adalah kesalahan yang mereka buat saat menyeduh kopi.

Akibat kesalahan saat menyeduh kopi ini, khasiat yang ditawarkan kopi lantas hilang.

Menurut dokter Dedyanto, kebiasaan orang mencampur gula ke dalam kopi yang mereka seduh, dapat mengurangi jumlah antioksidan yang diserap oleh tubuh dan akan menambah bobot kalori.

Dengan demikian, manfaat minum kopi untuk kesehatan justru menjadi bumerang untuk orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, obesitas, atau dengan diabetes melitus.

Dedy mengatakan orang-orang juga perlu memperhatikan porsi kopi yang diminum. Menurut rekomendasi, dalam satu hari sebaiknya orang tidak lebih dari 400 mg kafein atau setara dengan tiga cangkir kopi.

"Bukan gelas ya, karena kalau gelas itu sudah lebih dari cangkir. Tetapi manusia itu tidak ada yang sama, kita yang bersaudara saja punya karakteristik yang berbeda,” kata Dedy.

Dia menuturkan bisa saja seseorang pada saat minum tiga cangkir kopi mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi orang lain saat minum dalam jumlah sama justru naik tekanan darahnya atau risiko serangan jantung meningkat.

“Sebetulnya kopi itu masuk kategori minuman sehat, tetapi dengan syarat. Disajikannya harus benar, porsinya harus sesuai masing-masing individu, dan diminum oleh orang yang tepat,” ujar dia.

Kopi diketahui memiliki sejumlah kandungan zat untuk tubuh termasuk polifenolnya yakni antioksidan dengan efek proteksi terhadap sel dari kerusakan karena radikal bebas.

“Kandungan asam glukoronat dari kopi yang juga merupakan jenis polifenol, bermanfaat dalam meningkatkan senstivitas insulin sehingga menurunkan risiko diabetes melitus,” jelas Dedy.

Kopi juga kaya kandungan magnesium yang bermanfaat untuk kontraksi otot termasuk otot jantung, menjaga kinerja hormon insulin yang dapat menjaga kesehatan gula darah, dan mencegah risiko terkena penyakit jantung.

Minuman ini pun mengandung vitamin B yang penting untuk metabolisme energi, sehingga menurunkan risiko obesitas.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: