Politisi Demokrat Sewot dan 'Sentil' Ade Armando Sebut Polisi Tak Aniaya Suporter Arema FC
Politikus Partai Demokrat, Ardi Wirdamulia. (@awemany). --
Ade Armando mengatakan, penggunaam gas air mata di stadion meskipun dilarang FIFA, namun menurutnya kepolisian RI tidak berada di bawa aturan FIFA. Kata dia, polisi bekerja sesuai prosedur.
"Apakah polisi Indonesia berada di bawah FIFA ketika polisi menggunakan gas air mata? Itu adalah tindakan sesuai protap mereka harus mengendalikan perusuh yang mengancam jiwa," katanya.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Bikin Miris: Dari Blitar ke Malang Demi Arema FC, Pulang Sudah Tak Bernyawa
Ade Armando melanjutkan, tindakan polisi menembak gas air mata bukan sebuah pelanggaran HAM. Kata dia, yang membuat jatuh korban karena ada kepanikan para suporter.
"Pada saat mereka hendak keluar ternyata panitia tidak membuka pintu keluar akibatnya terjadi penumpukan saling dorong nginjak itulah menyebabkan tragedi," ucapnya.
Ade Armando mengatakan, kejadian itu harus disikapi secara objektif. Menurutnya yang jadi masalah adalah Aremania.
"Yang jadi masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan, kayak preman masuk ke lapangan," tuturnya.
Orang"an model armando ini dibayar berapa sih sampai bisa bikin iklan layanan kepolisian kek gini? Ngga liat orang" ditendangi? Gas air mata ditembakin dan kepanikan melanda? Atau karena udah niat menghembuskan politik kebencian dan ketakutan lalu berteman ama polisi biar aman? https://t.co/HTYpYk9oJ7 — Maju jalan, AW! (@awemany) October 4, 2022
Kalau kita cinta terhadap bangsa ini, kita harus menuntut perubahan pada institusi kepolisian. Sudah terlalu banyak arogansi, kekerasan dan bahkan tindakan kriminal dari "oknum" polisi. Jangan dibelain. Diperbaikin. Okay? — Maju jalan, AW! (@awemany) October 4, 2022
Sumber: