BACA JUGA: Ade Armando Sentil Suporter Arema FC: Sombong, Sok Jagoan dan Bergaya Preman!
"Kalau kita cinta terhadap bangsa ini, kita harus menuntut perubahan pada institusi kepolisian," jelas Ardi.
"Sudah terlalu banyak arogansi, kekerasan dan bahkan tindakan kriminal dari "oknum" polisi. Jangan dibelain. Diperbaikin. Okay?," tutupnya.
Pada video singkat yang diunggah oleh akun media sosial @iPhyM, terpantau Ade Armando menyampaikan bahwa polisi tak aniaya suporter Arema FC.
"Tampaknya ada upaya untuk mengarahkan telunjuk ada pihak kepolisian. Marilah kita bersikap objektif," tutur Ade Armando.
BACA JUGA: Putra Kiai Ponpes Miftahul Ulum Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Keluarga: Dia Adalah Aremania
"Apa sih yang dimaksud dengan tindakan represif, pelanggaran profesionalisme, atau bahkan pelanggaram HAM yang dilakukan kepolisian?," tambahnya.
"Apakah polisi memukuli suporter, menganiaya, menembaki para pendukung Arema FC? Sama sekali tidak ada," jelas Ade Armando.
Sebelumnya dosen ilmu komunikasi UI, Ade Armando menilai, penyebab tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan orang, karena kesalahan suporter Arema FC atau Aremania sendiri.
Ade Armando mengatakan, sikap arogan Aremania yang masuk ke lapangan usai laga Arema vs Persebaya, merupakam pangkal tragedi.
BACA JUGA: Polisi Bantah Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Lebih dari 125 Orang
"Pangkal persoalan adalah kelakuan sebagian suporter Arema yang menyerbu lapangan, mereka sombong bergaya preman menantang merusak dan menyerang," ujar Ade Armando melalui chanel YouTube Cokro TV, dikutip Selasa 4 Oktober 2022.
Dosen Komunikasi Fisip UI Ade Armando.-Screenshot YouTube/CokroTV-
Ade Armando tidak sepakat dengan sebagian pihak yang menyalahkan aparat kepolisian yang menembaki gas air mata. Dia menilai, apa yang dilakukan oleh aparat sudah sesuai prosedur.
Ade Armando mengatakan, penggunaam gas air mata di stadion meskipun dilarang FIFA, namun menurutnya kepolisian RI tidak berada di bawa aturan FIFA. Kata dia, polisi bekerja sesuai prosedur.