Apa Benar Gula Batu Lebih Aman untuk Penderita Masalah Ginjal? Ini Kata Dokter

Apa Benar Gula Batu Lebih Aman untuk Penderita Masalah Ginjal? Ini Kata Dokter

Gula Batu, Image oleh pasja1000 dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Makanan atau minuman manis dapat meningkatkan risiko masalah ginjal. Dan ketika ginjal sudah bermasalah, maka konsumsi manis wajib untuk dipangkas.

Lalu muncul sebuah pernyataaan, apakah gula batu lebih aman dibandingkan gula pasir?

Hal ini ditanyakan seseorang di forum Tanya Dokter, yang bertanya soal konsumsi gula bagi penderita masalah ginjal.

Dan menurut pendapat ahli, baik gula batu dan gula pasir pada dasarnya adalah dua jenis gula dengan kandungan yang kuran lebih sama.

“Gula batu dan gula pasir merupakan pemanis untuk makanan dan minuman. bahan yang digunakan untuk membuat gula batu ialah larutan gula cair yang kemudian di endapkan atau dikristalisasi sehingga menghasilkan gula yang keras seperti batu,” kata dr. Riza Marlina seperti dikutip FIN dari Alodokter.

“Baik gula pasir dan gula batu berasal dari bahan yang sama yaitu sukrosa. Dalam 100 gram gula pasir terdapat karbohidrat sebanyak 100 gram, sedangkan dalam 100 gram gula batu terdapat sekitar 99,5 gram karbohdirat. maka melihat dari angka tersebut berati tidak jauh beda,” terangnya.

Jadi lanjut dr. Riza Marlina, jika ingin makan atau minum yang manis, yang terpenting di sini bukanlah pada bentuk gulanya.

Dan bahwa menurut anjuran WHO, batasan konsumsi gula harian adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok per hari.

Jadi jika harus menjawab apakah gula batu lebih aman untuk penderita masalah ginjal, dibandingkan konsumsi gula pasir, maka jawabannya adalah tidak benar.

Pengganti Gula yang Lebih Manis dari Gula

Sejak dulu yang namanya diabetes itu dikaitkan dengan salah satunya konsumsi makanan dan minuman manis.

Dengan membatasi konsumsi yang demikian, orang bisa jadi terhindar atau memangkas risiko mereka terkena diabetes di kemudian hari.

Atau mereka yang sudah terlanjur diabetes, sangat diwajibkan untuk memperhatikan konsumsi harian mereka, akan sesuatu yang berbau manis.

Namun pertanyaannya, adakah yang bisa digunakan orang untuk tetap bisa mencicipi rasa manis, namun tidak meningkatkan risiko diabetes, atau merusak kontrol kadar gula harian mereka, ketika sudah terlanjur diabetes?

Jawabannya menurut ahli adalah stevia. Menurut Alodokter, stevia ini mulai dilirik sebagai pengganti gula biasa.

Menariknya, meski jauh lebih manis dari gula pada umumnya, stevia ini tidak mengandung kalori, sehingga aman untuk mendukung gaya hidup sehat dan diet harian.


DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: