Gaya Kampanye AHY yang Banding-Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi Bisa Memantik Konflik

Gaya Kampanye AHY yang Banding-Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi Bisa Memantik Konflik

Surya Palo, AHY dan Sohibul Iman duduk satu meja di acara resepsi pernikahan putri Anies Baswedan. (Ist) --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak visioner.

Pasalnya, hanya membandingkan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"AHY seharusnya mengkampanyekan gagasan ke depan, bukan kembali ke belakang dengan perbandingan," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (22/9/2022). 

(BACA JUGA:Pedas! Ade Armando ke AHY yang Klaim Infrastruktur Zaman Jokowi 70-80 Persen Dibangun SBY: Membual)

Dedi menuturkan semua pihak berhak untuk melontarkan kritik kepada pemerintah. 

Namun, dia mengingatkan kritikan tersebut harus berbasis data yang akurat, bukan karena ketidaksukaan.

"Kritik itu tidak masalah, menjadi masalah ketika justru hanya berbasis ketidaksukaan, atau sekedar memantik konflik semata, ada cara yang lebih politis dan berdampak, semisal mengoreksi kebijakan yang akan dijalankan, bukan yang sudah dilakukan pemerintah," tuturnya. 

Dedi pun berkata, kritik AHY memang kental nuansa politis dibandingkan nuansa oposisi pada pemerintah. 

(BACA JUGA:Moeldoko Ladeni AHY Dengan Buka Data Pembangunan Jokowi, Yan A Harahap Beri Komentar Serius!)

Dia melihat AHY mencoba mendapatkan suara dengan cara menyerang Jokowi.

"Meskipun, ini normatif, hanya statement tanpa data, beresiko akan dikembalikan ke SBY, yang juga pasti punya kekurangan," tandas Dedi.

Berdasarkan data, SBY hanya membangun jalan tol sepanjang 189,2 km sejak 2004 hingga 2019. 

Sedangkan Jokowi, telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada tahun 2014. 

(BACA JUGA:Infrastruktur Era SBY dan Jokowi Ojo Dibandingke, Pengamat: AHY Frustasi Gagal Bangun Elektabilitas)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: