Jenderal Dudung Diincar Parpol Jadi Cawapres, Connie Rahakundini: Kepala Staf Rasa Panglima

Jenderal Dudung Diincar Parpol Jadi Cawapres, Connie Rahakundini: Kepala Staf Rasa Panglima

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman--PMJ

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman disebut-sebut diincar partai politik untuk maju di Pilpres 2024.

Mantan Pangdam Jaya itu dikabarkan bakal diplot sebagai Cawapres.

(BACA JUGA:Connie Rahakundini: KSAD Jenderal Dudung Langgar Kewenangan, Presiden Harus Tindak Tegas )

Ada upaya partai politik untuk menyeret tokoh militer dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Ada partai yang juga mendorong Pak Dudung. Tetapi belum di announce nih untuk menjadi cawapres," ujar Analis Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie seperti dikutip fin.co.id dari YouTube Akbar Faizal Uncensored berjudul: CONNIE RAHAKUNDINI NGAMUK KE KSAD: "JEND. DUDUNG BAHAYAKAN POSISI POLITIK TNI. PRESIDEN HARUS COPOT" pada Selasa, 20 September 2022.

Connie menyebut partai politik yang dimaksud memang belum mengumumkan rencananya tersebut. Namun, Connie enggan menyebut nama parpolnya.

Adanya keinginan dari parpol tersebut, lanjut Connie, membuat Dudung yang menjabat KSAD merasa seperti panglima. 

(BACA JUGA:Ini Perintah KSAD Dudung Abdurachman Diduga Terkait Effendi Simbolon: Kita Petarung, Jangan Diam )

"Kok wani (berani, Red) ya KSAD bertindak melampaui Panglima nya. Saya bertanya kenapa ya. Jadi mungkin ini yang menjadi Pak Dudung kepala staf rasa Panglima. Karena kalau Panglimanya jadi capres atau cawapres, dia juga posisinya sama," urainya.

Karena itu, kata Connie, Parpol jangan menarik tentara ke ranah politik. 

"Parpol tidak boleh menarik-narik perwira tinggi aktif. Ini yang berbahaya. Ini juga kesalahan elit politik yang tidak mampu mengkaderisasi. Tapi partai harus mampu," tegasnya. 

Soal Dudung yang namanya santer disebut-sebut menjadi  calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa, Connie mengaku tidak setuju.

(BACA JUGA:KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Sindir Effendi Simbolon: Jangan Sok Tahu dan Paling Bener Sendiri)

"Seharusnya KSAD menyadari bahwa ini telah salah langkah. Dan kuburlah mimpinya jadi Panglima. Karena menjadi kepala staf saja sudah melampaui wewenangnya, saya nggak mau kita dipimpin oleh Panglima yang nanti melampaui wewenang-wewenang lain," tukasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: