HNW Singgung Janji Jokowi yang Tidak Naikan Harga BBM Hingga Akhir Tahun, Eh Faktanya...

HNW Singgung Janji Jokowi yang Tidak Naikan Harga BBM Hingga Akhir Tahun, Eh Faktanya...

Hidayat Nur Wahid. --Instagram / @hnwahid

JAKARTA, FIN.CO.ID- Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengungkit janji Presiden Joko Widodo ata Jokowi yang mengklaim tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga akhir tahun 2022.

Sayangnya janji Jokowi itu hanya pemanis bibir. Buktinya, Jokowi umumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite seharga Rp10.000 dari harga sebelumnya, pada Sabtu 3 September 2022.

“Presiden Jokowi sendiri yang pernah menjamin tidak ada kenaikan harga BBM hingga akhir tahun," ujar Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin 5 September 2022.

(BACA JUGA:Harga BBM Naik, Pengusaha Angkot di Bekasi Ancang-ancang Naikkan Tarif )

(BACA JUGA:GP Ansor Ikutan Buka Suara Soal Harga BBM Naik, Katanya Begini)

HNW bilang, Jokowi menaikkan jarga BBM di saat harga minyak dunia sedang anjlok. Negara Malaysia pun telah turunkan harga BBM. Dia menilai Jokowi hanya sekedar orbar janji. 

"Maka sebaiknya janji jaminan tidak menaikkan harga BBM itu yang dipenuhi, sekaligus dengan serius memperbaiki data yang berhak menerima bansos reguler karena selalu jadi temuan dari BPK," ucap HNW. 

Politikus PKS ini bilang, pemerintah Joiowi tidak harus begitu saja meloncat dengan keputusan baru subsidi BBM dialihkan menjadi bansos. 

Karena dampak dari kenaikan BBM akan memunculkan masalah-masalah sosial dan inflasi serta lonjakan angka kemiskinan yang lebih besar. 

(BACA JUGA:Felix Siauw Singgung Pemerintah Suruh Vivo Sesuaikan Harga BBM: Takut Bersaing, Harga Saingan Disuruh Naik)

(BACA JUGA:Husin Shihab Sebut Pernyataan Tak Terduga ke Hidayat Nur Wahid yang Bagikan Info Harga BBM di Amerika Turun)

HNW mengatakan, jika Pemerintah serius membantu masyarakat dan mengalihkan subsidi BBM menjadi bansos, maka nilai bansosnya harus setara dengan nilai kebutuhan tambahan subsidi yakni Rp 198 Triliun. 

Pendataan bansos kata dia, harus disiapkan dengan matang dan akurat agar tepat sasaran. 

"Pemberiannya hendaknya tidak hanya beberapa bulan tapi sepanjang waktu terdampak akibat dinaikkannya harga BBM, dan penerimanya tidak hanya 20,65 juta, tapi sebanyak warga yang terdampak negatif akibat dinaikkannya harga BBM itu,” ujarnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: