Cara Terbaik Atasi Kebotakan, Risiko Gagalnya Juga Paling Kecil

Cara Terbaik Atasi Kebotakan, Risiko Gagalnya Juga Paling Kecil

Kebotakan, Image oleh Pexels dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Bicara mengatasi kebotakan, maka transplantasi rambut adalah salah satu solusi orang yang mengalami kebotakan.

Namun yang mungkin tidak disadari orang yang baru atau akan melakukan transplantasi rambut, adalah risiko dibalik proses ini.

Menurut ahli, via Halodoc, kebanyakan orang memang bisa kembali beraktifitas hanya beberapa hari setelah operasi.

(BACA JUGA:Rambut Rontok seperti Ini Menandakan Ada yang Salah dengan Anda)

Akan tetapi yang perlu disadari adalah bahwa rambut yang belum lama ditranplantasi itu, akan rontok antara 2 hingga 3 minggu setelah operasi.

Namun jangan khawatir, rambut yang rontok ini sebenarnya akan membuka jalan bagi pertumbuhan rambut yang baru.

Namun yang perlu disadari juga di sini, adalah dibutuhkan kesabaran untuk orang bisa melihat hasilnya.

Menurut ahli, setidaknya butuh delapan hingga dua belas bulan, bagi seseorang untuk melihat pertumbuhan rambut baru yang dimaksud.

Dokter pun biasanya akan meresepkan obat penumbuh rambut, yang tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan rambut.

Dan tidak hanya mempercepat proses pertumbuhan rambut baru, obat penumbuh rambut ini sekaligus berfungsi untuk menghentikan kerontonkan rambut di kemudian hari.

Transplantasi rambut sendiri disebut sebagai pilihan terbaik untuk mengatasi kebotakan.

Yang menjadi kelemahan prosedur ini adalah harga perawatannya yang terbilang mahal.

Dan ketika bicara risiko kegagalan, transplantasi rambut disebut memiliki risiko kegagalan yang paling rendah, jika dibandingkan jenis operasi lain untuk mengatasi kebotakan.

Penyakit yang Sebabkan Kebotakan

Pada kebanyakan kasus rambut rontok atau kebotakan, disebakan oleh masalah genetika, yang merupakan keturunan dalam riwayat keluarga.  

Namun tahukah Anda, pada kasus lainnya, kebotakan atau rambut rontok dapat disebabkan masalah kesehatan tertentu, yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh seseorang.  

Dinamakan alopecia, adalah sebuah kondisi di mana sistem imune manusia, justru malah menyerang folikel rambut penderitanya.  

Efeknya, adalah kebotakan, akan tetapi tidak merata, melainkan hanya pada bagian-bagian tertentu saja.  

Dampak yang disebabkan oleh ondisi yang tidak dapat diprediksi ini, menurut Men’s Health, sangatlah bervariasi antar penderita satu dan lainnya.  

Penyakit autoimmune yang belum ada obatnya ini, dapat terjadi di sepanjang usia penderitanya, namun pada kasus lain, juga dapat hilang dengan sendirinya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: