Tegas! Advokat HAM Papua Terkait 6 Oknum TNI AD Mutilasi Warga Mimika: Perilaku Aparat Itu Memalukan

Tegas! Advokat HAM Papua Terkait 6 Oknum TNI AD Mutilasi Warga Mimika: Perilaku Aparat Itu Memalukan

Direktur Perkumpulan Advokat Hak Asasi Manusia (PAHAM) Papua, Gustaf R Kawer.-Twitter/@amnestyindo-

JAYAPURA, FIN.CO.ID - Direktur Perkumpulan Advokat Hak Asasi Manusia (PAHAM) Papua, Gustaf R Kawer bilang perilaku aparat itu memalukan terkait insiden sadis 6 oknum TNI AD mutilasi warga Mimika.

Gustaf R Kawer berkata bahwa pembunuhan itu dilakukan secara sadis dan biadab, dan para prajurit TNI yang terlibat pembunuhan itu harus dihukum.

Empat korban mutilasi diketahui berasal Kabupaten Nduga dan insiden sadis tersebut terjadi di Satuan Permukiman 1, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, 22 Agustus 2022 lalu.

Hal tersebut disampaikan langsung Direktur PAHAM Papua pada Senin, 29 Agustus 2022, sebagaimana dikutip Jubi.

(BACA JUGA:Kasus Oknum TNI AD Mutilasi Warga Mimika, Polda Papua Buru Otak Pembunuh yang Buron)

“Perilaku aparat itu memalukan, karena tugas aparat keamanan seharusnya melindungi, mengayomi, masyarakat sipil," tegas Kawer.

"Hal itu tidak tampak lagi, terlihat dengan adanya kasus pembunuhan yang sadis terhadap empat orang ini di SP 1, Distrik Mimika Baru,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gustaf R Kawer juga meragukan akan komitmen perangkat negara dalam memberangus pelanggaran HAM.

“Kami meragukan komitmen negara untuk menyelesaikan pelanggaran HAM, sebab Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan serta Presiden Joko Widodo berniat menyelesaikan (kasus pelanggaran HAM)," jelas Kawer.

(BACA JUGA:Tersangka Putri Candrawathi Tak Ditahan, Eks Kasum TNI: Sepertinya Ada 'Sesuatu')

Direktur PAHAM Papua ini menambahkan tapi aparat keamanan terus membunuh masyarakat Papua.

"Itu sangat dilematis bagi orang Papua (untuk) mempercayai Negara Indonesia menyelesaikan pelanggaran HAM di Tanah Papua,” ucap Kawer.

Pembunuhan dan mutilasi empat warga sipil itu juga membuat Kawer mempertanyakan janji pendekatan humanis yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

“Meskipun pernyataan pimpinan militer itu baik, kenyataan anggotanya masih melakukan melakukan kekerasan terhadap masyarakat,” terang Kawer.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: