Di TKP Terbunuhnya Brigadir J, Komnas HAM Cek Indikasi Penghalangan Proses Hukum

JAKARTA, FIN.CO.ID - Komnas HAM meninggalkan rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, usai melakukan pemeriksaan.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dan Choirul Anam memberikan keterangan sebelum meninggalkan lokasi, Senin 15 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Begini Pengakuan Pengacara Bharada E Saat Pemeriksaan di Bareskrim Polri)

Mereka mengatakan, kedatangannya untuk mengecek adanya indikasi  upaya penghalangan proses hukum (obstruction of justice) di tempat kejadian perkara (TKP).

Diketahui, lokasi tersebut adalah TKP peristiwa terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J agar pengungkapan kasus ini semakin terang benderang.

Pukul 17.14 WIB di sekitar lokasi terlihat sepi dan semua mobil tim penyelidik kepolisian sudah meninggalkan lokasi.

Sebelumnya, Komnas HAM mendatangi rumah dinas Ferdy Sambo pukul 15.10 WIB  menggunakan dua mobil berwarna hitam yang salah satunya bernomor plat B 1758 RFV.

(BACA JUGA:Perlindungan Darurat Bharada E Dicabut LPSK, Diyakini Tindak Pidana Murni karena Perintah Atasan)

Pemeriksaan juga dihadiri oleh Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Bareskrim Polri, Ketua tim Inspektorat Khusus (Irsus) Komjen Pol. Agung Budi Maryoto, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen. Pol Dedi Prasetyo dan Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Komnas HAM RI menemukan adanya indikasi kuat terjadinya pelanggaran HAM dalam kasus kematian Brigadir J, khususnya yang mengarah pada upaya menghambat penegakan hukum (obstruction of justice).

"Makanya salah satu fokus  obstruction of justice dalam konteks kepolisian itu terkait perusakan tempat kejadian perkara," kata Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam di Jakarta, Kamis (11/8).

---

Tentang Penulis

Khanif Lutfi

Sumber: