IKN Pindah ke Kalimantan Timur, Wagub Riza: Mengurangi Beban DKI Jakarta dari Potensi Tenggelam

IKN Pindah ke Kalimantan Timur, Wagub Riza: Mengurangi Beban DKI Jakarta dari Potensi Tenggelam

Miniatur Monas dibuat dengan limbah kertas yang menjadi simbol DKI Jakarta.-dok.fin-dok.fin

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) dar Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur dapat membantu mengurangi potensi Jakarta tenggelam.

"Karena kan terjadi pergeseran jumlah warga yang ada di Jakarta ke IKN. Itu terjadi pengurangan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Selasa 9 Agustus 2022.

(BACA JUGA:M. Qodari Percaya Kredibilitas Kapolri Ungkap Kasus Brigadir J Secara Objektif dan Transparan)

Dengan demikian, menurut Riza, konsumsi air tanah juga diharapkan berkurang sehingga meringankan beban di DKI Jakarta.

"Memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, di antaranya adalah mengurangi beban DKI Jakarta termasuk beban adanya penurunan muka air tanah," ucap Riza.

Untuk menekan konsumsi air tanah, Pemprov DKI melalui BUMD PAM JAYA berupaya mempercepat penyediaan air bersih perpipaan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Ia juga meminta pelaku industri, perhotelan dan pusat perkantoran tidak menggunakan air tanah.

(BACA JUGA:Kamis, Komnas HAM Bakal Geruduk Mako Brimob Periksa Ferdy Sambo)

"Ini juga dilakukan monitor dan evaluasi karena ini juga salah satu sebab penggunaan air tanah berlebihan," tutur Riza.

Saat ini, cakupan layanan air minum perpipaan di Jakarta baru mampu memenuhi 64 persen yang menyuplai 20.725 liter air per detik untuk 908.324 sambungan pelanggan.

Adanya kerja sama dengan pemerintah pusat, maka PAM JAYA harus mampu menyediakan suplai tambahan sebanyak 11.150 liter per detik.

Selain itu, tambahan infrastruktur distribusi yang mencakup 35 persen wilayah pelayanan baru untuk perpipaan kepada kurang lebih satu juta tambahan pelanggan baru pada 2030.

(BACA JUGA:Kasus Tewasnya Santri Daar El-Qolam Tangerang, Polisi Tetapkan Satu Tersangka )

Dengan kerja sama pemerintah pusat dan DKI itu, Gubernur DKI Anies Baswedan menargetkan akses pelayanan air minum perpipaan bagi warga Jakarta mencapai 100 persen pada 2030.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: